Sabtu, 14 Mei 2011

Profesional? Harus!


PERSEPSI masyarakat tentang sosok mahasiswa sering berlebih. Mahasiswa dianggap berstrata lebih tinggi, dengan jalan hidup jelas, dan berakhir dengan kesuksesan. Kenyataannya, tak semua seperti itu.

Mahasiswa juga dianggap agen perubahan. Karena itu, masyarakat menunggu aktualisasi peran mahasiswa. Masyarakat menganggap mahasiswa agen perubahan jika mereka menerapkan gagasan dan tak sekadar omong kosong.

Jadi profesional dapat menjadi jalan untuk menunjukkan mahasiswa tak hanya bisa bicara. Profesional di bidang masing-masing. Sikap total dalam berusaha dan tak setengah-setengah bekerja merupakan wujud bakti mahasiswa. Bukan cuma untuk masyarakat, melainkan juga bangsa dan negara.

Menggunakan kemampuan intelektual secara maksimal, lalu berupaya menerapkan gagasan secara total merupakan sikap profesional sebagai mahasiswa. Totalitas itu harus dijaga dengan tak melalaikan tugas kuliah.
Mahasiswa tak bisa mengkritik tatanan di masyarakat, sementara mereka melalaikan tugas kuliah. Jangan sampai mahasiswa hanya mengkritik, tetapi tak bisa melakoni peran dengan baik.

Bersikap profesional sebagai mahasiswa juga diwujudkan dengan menjaga moral. Degradasi moral di kalangan mahasiswa dapat menurunkan kepercayaan masyarakat. Mereka kerap dianggap hanya bisa bicara. Moral yang baik dapat meyakinkan masyarakat bahwa mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar teori.

Kiprah itu hendaknya ditunjukkan bukan hanya ketika masih mahasiswa. Namun juga setelah lulus dan bekerja. Jangan sampai bersikap idealis ketika masih jadi mahasiswa, lantas asal-asalan setelah lulus. Tak salah jadi profesional kapan saja dan di mana saja. Sebab, jadi profesional adalah pembuktian.

Heru Cahyono, Mahasiswa Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN SUKA Yogyakarta 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar