Jumat, 05 April 2013

Kembali Bercerita

Cukup lama saya tidak menulis, baik cerita ataupun tulisan-tulisan yang berbobot. Banyaknya rutinitas dan kegiatan kuliah yang kadang membuat lelah, dan tidak sempatnya diri ini untuk menulis apa-apa yang sedang terjadi pada hari ini yang biasa kita lakukan ataupun sesuatu yangterjadi di sekitar kita.

Keinginan menulis lagi dan memulai menulis lagi ketika saya melihat beberapa tulisan status yang ada di Facebook teman saya. Kayaknya asyik dan menyenangkan ketika kita mau me-share apa-apa yang terjadi di sekitar diri kita. Apakah sesuatu yang terjadi pada diri kita ataupun pada diri seseorang. Berbagi pengalaman adalah sesuatu yang sangat menyenangkan ketika kita bisa memberikannya dalam bentuk tulisan, dan bisa di baca lalu dirasakan oleh orang lain.

Menjadi penulis tidak harus menunggu orang itu terfokus terus-terusan memikirkan apa saja tema atau tujuan yang akan ditulis. Namun ketika kita bisa menuliskan apa yang ada dipikiran kita itu adalah hal yang sangat luar biasa pada diri kita. Makanya yuukk kita mulai menulis lagi.... berbagi bersama untuk kebahagiaan kita bersama....
READMORE -

Kamis, 03 Mei 2012

Menyikapi Berita Bohong

Dalam sejarah Islam terkenal sebuah kisah besar tentang fitnah yang menimpa ‘Aisyah RA istri Rasulullah SAW, yang telah diftnah berbuat selingkuh dengan salah seorang shahabat bernama Shafwan bin Mu’aththal. Orang-orang munafiq menghembuskan fitnah itu dalam rangka mendiskreditkan keluarga Rasulullah SAW.
Dengan menyebarkan fitnah itu mereka berharap bahwa Rasulullah SAW beserta keluarganya akan kehilangan kepercayaan dari kaum muslimin. Kepercayaan adalah pintu kesetiaan, kesetiaan adalah pintu untuk mendapatkan dukungan dan dukungan adalah pintu untuk meraih keberhasilan. Maka untuk menggagalkan dukungan dari kaum muslimin, orang-orang munafiq menebarkan fitnah untuk menghilangkan kepercayaan kaum muslimin kepada Rasulullah dan keluarganya.
Begitu besarnya bahaya fitnah tersebut terhadap kelangsungan dakwah Rasulullah SAW, maka Allah merasa perlu membersihkan nama ‘Aisyah dengan menurunkan beberapa ayat-Nya, QS. An-Nuur : 12

لَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ

“Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata”. Juga firman Allah yang artinya, “(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar”. [QS. An-Nuur : 15-16]
Allah juga menandaskan bahwa fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan [QS Al Baqarah : 191].
Bermula dari fitnah keluarga bisa bubrah dan persatuan umat bisa terbelah. Berangkat dari fitnah perang antar negara bisa pecah. Amerika Serikat pernah menyebarkan fitnah bahwa regim Saddam Hussein memproduksi dan menyimpan senjata pemusnah massal.
Begitu intensifnya pemberitaan itu, sehingga masyarakat internasional mempercayai dan memberikan legitimasi bagi AS untuk menyerang Irak. Puluhan bahkan mungkin ratusan ribu nyawa melayang karena fitnah itu. Untuk itu Allah mengancam orang yang menyebarkan fitnah terhadap orang-orang beriman dengan adzab yang membakar di dalam neraka Jahannam, kecuali kalau mereka bertaubat [QS. Al-Buruj : 10] bila tidak bertaubat maka mereka akan memperoleh balasan sesuai dengan  konstribusinya dalam penyebaran fitnah tersebut. Mereka yang paling intens dalam menyebarkannya akan mendapatkan adzab yang besar. [QS. An-Nuur : 11].
Diantara sesama orang beriman harus tumbuh sikap saling mempercayai. Dia tidak suka mendengar berita kejelekan atau kejahatan orang beriman yang lain, sebagaimana dia tidak suka kalau dirinya diberitakan seperti itu juga. Dia akan senantiasa khusnudhon terhadap sesama saudara seiman.
Seandainya tersebar berita bohong atau fitnah terhadap orang beriman, dia tidak akan mempercayainya.  Di dalam hatinya ada bisikan: “Orang beriman itu tidak mungkin berbuat jahat“. Kalau jahat pasti dia bukan orang beriman. Kalau orang beriman kok diberitakan berbuat jahat, maka beritanya itu yang perlu dibuktikan kebenarannya dulu. Maka dalam Islam dikenal istilah tabayyun, mencari penjelasan tentang kebenaran suatu berita. Perlu dilakukan check and recheck terhadap kebenaran suatu berita, kalau perlu cross check agar terungkap kebenaran yang sesungguhnya. Sehingga informasi yang masuk tidak salah, dan keputusan yang diambil tidak mendatangkan mushibah, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. Al-Hujuraat : 6,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu mushibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. Semoga Allah selamatkan kita dari fitnah dan berbuat fitnah. ***

Sumber: Kuliah Tafsir II, 03/05/2012
READMORE -

Senin, 30 April 2012

Pesta Ikan (Kuliah Lapangan)

Hari Minggu 29 April 2012 kemarin saya dan teman-teman Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fak. Dakwah UIN Sunan Kalijaga kuliah di lapangan pada mata kuliah Keirausahaan yang di bimbing oleh Bp. Sudaryono. Kuliah ini sangat menyenangkan karena kami mengunjungi acara "Pesta Ikan" di Banyu Bening, Sawahan Lor, Ngemplak, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Acara tersebut dimeriahkan dengan adanya lomba memasak Ikan Lele dan Bazar makanan murah, serta kami di ajak keliling kampung dengan menggunakan Gerobak Sapi dan Sepeda Ontel. Seru banget lo acara ini, selain melihat masakan peserta lomba yang gurih dan nikmat itu, kita mahasiswa UIN juga memasak sendiri Ikan Lelenya lo. Hanya dengan dibumbui garam, lalu di bakar. Setelah matang langsung dech di santap habis oleh temen-temen. Kelihatan banged eaa kalo lagi laper...maklum anak kost. hehehehe....

Oh ya... kebetulan yang mengikuti lomba ini bukan hanya ibu-ibu saja, namun ada salah satu kelompok yang pesertanya bapak-bapak. Dalam Penjurian ternyata kelompok dari bapak-bapak tadi mendapatkan juara ke-2 lo...ternyata hebat juga eaa...bapak-bapak nggak mau kalah dengan peserta ibu-ibu. Kebetulan yang menjadi juara pertama ini peserta yang membuat masakan lele dengan di bungkus dengan kulit pare. 

Penilaian selain dari model resep makanan dan hiasan yang di pakai, ternyata kerapian baju yang dikenakan itu juga di nilai lo...jadi jangan heran, kalo kelompok yang menjadi juara pertama ini patut di tiru oleh ibu-ibu lainnya hehehe....

Ayoo datang aja ke Desa Wisata Pendidikan Ikan di kampung Sawahan Lor, Ngemplak, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Jika kamu dan teman-teman di ajak kesini, nanti kamu bisa melihat bagaimana cara membudidayakan Ikan Lele, dari pembibitan hingga ke perkawinan sampai di perjual belikan ke masyarakat. Penasaran kayak apa...saya tunggu yaa kedatangannya.....:)

Salam Jepret...


Heru Cahyono (Mahasiswa KPI UIN SUKA)
READMORE -

Selasa, 03 April 2012

Agama Sebagai Sistem Symbol

Kata symbol berarti 'makna', yaitu sesuatu yang mempunyai makna (Subyektif).

Manusia berfikir yang menghasilkan bahasa/berbahasa (symbol, bermain symbol, memaknai symbol), dari bahasa akan muncul sebuah kata, yang diteruskan menjadi sebuah kalimat (teks) dan menghasilkan sebuah tingkah laku, memunculkan sebuah budaya.

Lalu apa hubungannya dengan Islam > agama sebagai sistem symbol.

1. Agama sumbernya dari Kitab Suci, dari kitab itulah sebuah bahasa yang dipelajari oleh umatnya. Ketika seseorang mempelajari kitab suci, berarti dia memaknai kitab suci yang akhirnya dapat memunculkan sebuah tingkah laku agama. Bentuk dari tingkah laku agama adalah pemahaman tentang sebuah teks, yang mana sifatnya bisa subyektif.
2. Praktek Agama > Sistem simbol. Maksudnya adalah bentuk dari tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang setelah mempelajari teks berupa simbol-simbol. Pada akhirnya memunculkan bentuk tingkah laku (syari'at). Lebih ke bentuk praktek ibadah yang bisa dilihat oleh kasat mata.

Catatan Kuliah:
Islam dan Budaya Lokal, 03 April 2012
Heru Cahyono/10210104
READMORE -

Jumat, 02 Maret 2012

Mahasiswa Tidur di Kelas, Salah Siapa?

Kemaren siang saya masuk kuliah jam 12.30 WIB, Kebetulan mata kuliah saat itu Penulisan Naskah. Dosen yang mengampu mata kuliah ini memang sudah cukup tua umurnya. Jujur saja, saya kurang suka dengan metode mengajarnya di kelas. Dia lebih banyak bicaranya dan mahasiswa menjadi pendengar setia. Bagaikan pengajian akbar, yang kita hanya bisa menjadi pendengar tanpa bisa ikut andil, baik dalam memberi masukan, pertanyaan, atau kita juga sumbang saran untuk berbicara. 

Mata kuliah 3 SKS ini membuat beberapa mahasiswa merasa jenuh. Karena selama 2,5 jam kita hanya duduk diam, dan mendengarkan penjelasan dari dosen tersebut. Saya juga tidak tahu, kenapa dosen ini tidak juga capek. padahal dari jam 12 samapai jam 2 ngomong terus, tanpa berhenti sejenak. Kadang tak taulah apa yang dibicarakan. Kesana kemari semuanya disampaikan, dan dijelaskan kepada Mahasiswa.

Jadi tak heran lagi dech beberapa mahasiswi yang duduk dibelakang sudah tertidur pulas, bagaikan di ceritakan dongeng saja ini...


Kemungkinan mahasiswa ini tidur karena sejuknya ruangan kuliah pada siang ini, atau mungkin karena capek. Sehingga dia ketiduran, karena pagi sebelumnya mahasiswi ini dan juga temenku ikut acara upacara peringatan serangan 1 Maret di Depan Patung Serangan 1 Maret, tepatnya di depan Museum Verdeburg Malioboro. Selesainya upacara dilanjutkan dengan berjalan menyusuri kawasan Malioboro dan Pasar Bringharjo untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Tujuan dari edukasi tersebut adalah mengajak masyarakat yang ada di Indonesia, khususnya warga Jogjakarta untuk membeli dan mengunggulkan produk-produk dalam negeri.

Nahh...kemungkinan yang ketiga mahasiswa ini tidur karena jenuh dengan ocehan yang disampaikan oleh dosen "mungkin". Gimana nggak jenuh dan bosen, selama 2 jam hanya duduk diam mendengarkan penjelasan materi kuliah oleh dosen. It's Ok saya juga sudah clongopan....alias ngantuk juga...tapi saya tidak akan tidur. Karena 30 menit terakhir sudah diberikan tugas untuk mengarang. Jadi mata ini langsung melek lagi dech, ngantuknya juga ikut pergi hilang entah kemana.
READMORE -

Sabtu, 21 Januari 2012

Susahnya Akses Web Fakultas

Setelah selesai ujian semester ganjil, akhirnya mahasiswa mulai disibukkan dengan aktifitas untuk pembayaran SPP, selain itu mahasiswa juga harus mempersiapkan regristrasi dan memasukkan KRS. Ini dia yang sering terjadi dan menjadi masalah bagi mahasiswa. Sering kali web site fakultas tidak bisa di akses. Ini apakah di sengaja dari pihak fakultas, atau memang gangguan dari webnya itu sendiri. Saya tidak tahu, yang mana yang benar. Namun ini sangat tidak nyaman bagi mahasiswa seperti saya, ketika ingin melihat hasil ujian semester ganjil kemaren.

Saya harap, ketika ada gangguan dari web atau ada masalah, mohon pihak fakultas atau yang memegang web ini menginformasikan kepada mahasiswa. Agar mahasiswa tidak kecewa dengan layanan web ini. Terimakasih, Semoga kampus bisa memberikan solusi yang terbaik buat ini semua.
READMORE -

Terapi Ikan Murah Meriah

Hari ini saya lagi pusing, boring, dan bingung mau kemana. Saat aku merenung dan duduk di tempat tidurku, aku melirik Handycam ku yang tergeletak bersama buku-buku bacaanku. Langsung saja saya pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan badan (mandi). Setelah itu bergegas merapikan diri dan membawa handycamku itu lalu pergi keluar. Mumpung ispirasi datang ni....

Pertama saya pergi ke sawah deket kampus kesehatan yang ada di Klaten sini. Kebetulan ada yang sibuk di sawah ngusruk tanaman pengganggu padi dan ibu-ibu yang menanam padi.

Setelah selesai dari tempat ini saya langsung pergi menggunakan motor bebek saya ke Gondang Winangoen untuk merasakan terapi ikan. Katanya sich enak, setelah di terapi ikan. Makanya aku mencoba hari ini, dan ini adalah pertama kali saya merasakan terapi ikan.

Hanya dengan membayar tiket masuk Rp. 3000,- saya sudah bisa masuk ke tempat ini dan bisa merasakan terapi ikan. Murah kan tiket masuknya, dengan bayar segitu kita bisa merasakan terapi ikan. Itu hanya ada di Klaten loh, daerah lain belum tentu ada yang semurah itu.



Saat pertama kali kaki saya masukan ke dalam air, ikan-ikan ini mulai mendekat dan mulai menggigit kuliat saya. Awal yang saya rasakan saat digigit ikan-ikan kecil ini rasanya sangat geli, tapi lama-lama enak juga rasanya. Saya yakin banyak sekali manfaat dari terapi ikan ini, itu bisa saya rasakan saat digigit bagian kulit kaki ini. Sepertinya saraf-saraf yang mati "mungkin" diperbaiki oleh getaran dari gigitan ikan itu. Terkadang di jari-jemari kaki saat digigit seperti ada efek ke otak yang bisa saya rasakan. Kepala jadi enteng, rasa pusing alias stress bisa tenang dan reda. Pikiran menjadi jernih dan nyaman sekali yang saya rasakan.

Sembari menikmati terapi ikan ini, saya juga memotret pemandangan disekitar kolam ikan ini. Ya moga aja foto ini enak di pandang dan membuat anda tertarik pada tempat ini :)



Demikian reportase saya hari ini. Terimakasih Atas Kesediaannya datang ke blog saya...sampai jumpa.
READMORE -

Sabtu, 24 Desember 2011

Wahyu Panembahan Senopati

Setelah bersemedi di tengah samudera pantai Parangritis memohon kepada Gusti Allah agar dirinya diizinkan untuk menjadi raja di tanah jawa, Senopati lalu berjalan di atas air menuju darat, jalannya bagaikan berjalan diatas tanah saja hebatnya selama bersemedi ditengah samudera badannya tidak basah walau diterjang ombak berkali-kali. Begitu dekat dengan bibir pantai alangkah terkejutnya dia melihat Sunan Kalijaga berdiri disana. Dia lalu bersujud dan memohon ampun karena telah berani menyombongkan diri dengan ilmunya itu.
Sunan Kalijaga lalu berkata "Bangunlah hai putera Ki Gede Pamanahan, janganlah menuruti kelemahan hati yang menyuarakan keserakahan, enyahkanlah bisikan setan itu, bangkitlah hai murid Jaka Tingkir!". Senopati lalu bangkit, Sunan Kalijaga kemudian bertanya padanya "apakah benar kau sangat ingin menjadi raja yang menguasai tanah jawa ini?", Senopati mengangguk perlahan, Sunan Kalijaga bertanya lagi "meskipun itu berati kau harus berhadapan dengan guru sekaligus ayah angkatmu Sultan Hadiwijaya dan berperang dengan seluruh negeri Pajang yang selama ini menjadi negeri tumpah darahmu dan tempat alamrhum ayahmu mengabdi?", Senopati lalu menundukan kepalanya, tubuhnya berguncang, air matanya meleleh lalu pelan berkata "Hamba selalu memohon petunjuk kepada Gusti Allah namun belum mendapatkan petunjuknya, mungkin Gusti Allah memberikan petunjuknya lewat Kanjeng Sunan", Sunan Kalijaga tersenyum lalu kembali membuka mulutnya "Baiklah Senopati akan kuberikan pelajaran yang amat tinngi dari Kanjeng Rasul untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat".
Sunan Kalijaga menghela nafas sebelum memberikan wejangannya, lalu sambil duduk diatas sebuah batu karang dia memulai wejangannya kepada Senopati "Perang itu sesungguhnya hanyalah suatu alat penghancur untuk menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh kebhatilan, diganti dengan yang baru. Timbulnya suatu peradaban itu adalah karena perombakan dar yang silam yang manusia rusak sendiri. Agama Islam lahir sebagai agama penutup, tidak akan ada lagi agama yang diridhai oleh Gusti Allah selain Islam, Kitab suci Al Qur'an lahir sebagai pelengkap dari semua kitab suci sebelumnya yaitu Taurat, Zabur, dan Injil. Memang sudah menjadi takdir Hyang Maha Kuasa kalau semua pemeluk kitab sebelum Al Qur'an itu akan selalu memusuhi para pemeluk agama Islam jika mereka menolak untuk masuk Islam, dan diantara para pemeluk Islam pun akan selalu muncul perbedaan, hal itu dikarenakan terbatasnya daya berpikir manusia yang tidak akan pernah bisa menyingkap takdir Illahi".
Sambil memandang ke arah laut Sunan Kalijaga menyedekapkan tangannya lalu melanjutkan ucapannya "Tanpa persengketaan manusia tidak akan bergairah untuk hidup lebih maju. Tanpa perangpun semua mahluk akan menemui ajal yang telah digariskan. Setelah itu diganti dengan manusia yang baru untuk meneruskan sisa pekerjaan yang telah mati. Demikianlah seterusnya seperti alam raya yang terus bergerak gberputar tak pernah diam, demikian pula pikiran manusia setiap detik bergerak terus tak pernah berhenti. Manusia sebagai tempat roh akan mengalami masa bayi, kanak-kanak, dewasa sampai kemudian mati, bagi yang tawakal berserah diri kepada Gusti Allah tidak akan goncang hatinya. Walaupun tidak perang, alam akan merusak dan menghancurkan kehidupan agar manusia menjadi sadar, bahwa dia tak berkuasa apa-apa di dunia ini. Pandanglah kehidupan di sekitar kesultanan Pajang anakku, mereka itu adalah manusia-manusia yang tak menyadari asalnya dan diperbudak oleh khayalan. Perjalan hidup manusia tidak bisa tetap, bagaikan alam, ada terang dan gelap, ada panas dan dingin, berubah-ubah sesuai kehendak Hyang Maha Kuasa. Usia hidup dialam ini kasar ini tak ubahnya seperti kedipan mata cepatnya bila dibandingkan dengan usia alam yang berjuta-juta tahun. Oleh sebab itu terimalah segala derita ataupun semua cobaan dengan ikhlas nerima kepada yang telah digariskan oleh Gusti Allah."
Sunan Kalijaga lalu mengelus-elus jenggotnya "Atma atau roh itu tak dapat dihancurkan dengan kekuatan apapun, tak dapat dilihat, tak dapat dipikirkan, tak bisa berubah sifatnya. Tak bisa dibunuh walaupun jasad yang menjadi temaptnya bersemayam dihancurkan. Semua mahluk pada permulaannya tidak tampak, setelah melalui nafsu birahi antara pria dan wanita diasatukan, barulah dibentuk dalam rahim. Setelah dilahirkan barulah nampak, semenjak kecil hingga tua bangka, mereka tak menyadari bahwa mereka berasal dari tak tampak yaitu tiada. Kematian menjadi momok ketakutan bagi yang tak mengenal atmanya. Orang seringkali memperbincangkan tentang roh, meskipun demikian hanya beberapa orang saja yang mengerti pada sifat abadi itu. Ada dan tiada sama saja bagi siapa yang sesungguhnya mengetahui sajatining kebenaran. Yang menguasai manusia dialam lahir ilaha pancaindra, sedangkan Atma adalah pendukung raga seluruhnya. Lahirnya pancaindra setelah menjelma menjadi manusia, sedangkan atma sudah ada sebelum manusia lahir kedunia. Tetapi janganlah menyekutukan atma dan pancaindra, karena didalam pancaindra itu terdapat nafsu-pikiran, itikad persaan dan akal. Siapa yang beritikad baik pikirannyapun akan tenang, nafsunya dapat terkendalikan, perasaannya akan lebih tajam, dan akalnyapun akan lebih cerdas. Siapa yang dapat mengendalikan seluruh panca indranya dan memusatkan akal budinya terhadap atma untuk bersujud berserah diri kepada Illahi, dialah yang akan menemukan kebahagiaan sejati nan abadi dunia-akhirat. Illahi adalah yang tak ada habis-habisnya dan tertinggi yang meniptakan alam semesta dengan segala isinya, Adhi Atma adalah roh suci yang bersemayam dalam diri manusia, setan adalah nafsu negatif yang menimbulkan nafsu keduniawian. Siapa yang mengingat bahwa Gusti Allah adalah yang paling esa berkuasa, maka dialah yang mengetahui kebenaran.
Deru ombak menggetarkan tempat itu, semakin lama semakin pasang, namun Sunan Kalijaga meneruskan wejangannya " Orang yang sempit pikirannya menganggap Illahi itu hanya bersifat tidak kelihatan dan beranggapan Illahi itu omong kosong belaka yang tidak masuk akal, padahal Illahi ada dimana-mana dalam segala bentuk dan kekal sifatnya yang memberikan daya berpikir pada seluruh manusia. Bukan Ilmu ataupun kesaktian fisik yang bisa menuntun kejalan yang manunggal di Jalan Illahi, karena ilmu tanpa disertai budi, dan kesaktian lahir adalah kesombongan dan kemurkaan. Dia yang beriman, bertaqwa, dan bertwakal kepadanya dan berikhtiar mempersatukan dia dengan Illahi sambil menjalankan kebajikan, dan menyebarkan ajaran Illahi dia akan mencapai sifat yang diridhai Gusti Allah untuk menjadi Khalifah Umatnya. Apa yang disebut prikebajikan adalah rendah hati, jujur, sabar, dapat melepaskan pikiran dan hawa nafsu keduniawian, dan tidak menyimpan kebencian. siapa yang melihat bahwa benda yang saling bunuh dan bukan rohnya, siapa yang mengakui segala yang terjadi akibat kesalahannya sendiri dialah yang nerima. Bangkitlah engkau Senopati anakku! Kalahkanlah semua musuh-musuhmu! Karena engkau adalah alat untuk melenyapkan angkara murka dan membentuk kehidupan yang baru di tanah jawa ini! Sesungguhnya tanpa peranmu pun orang-orang Pajang yang berlindung dibawah kekuasaan Sultan Hadiwijaya sudah mati, karena diliputi oleh benci dan dendam. Mereka orang-orang yang berlindung dibawah kekuasaan Sulta Hadiwijaya untuk melampiaskan hasrat serakahnya seperti serigala-serigala yang terkurung api, sebentar lagi hangus terbakar. Janganlah bersedih hati menghadapi ujian ini Senopati, semua yang kukatakan ini adalah Ilapat dari Gusti Allah demi memberimu petunujuk atas permohonanmu kepada Gusti Allah siang dan malam, wahyu keprabon untuk memimpin umat di tanah jawa ini telah berpindah dari Sultan Hadiwijaya kepadamu karena Pajang telah rusak oleh orang-orang yang serakah. Namun ketahuilah Mataram akan berumur pendek dari mulai engkau, anak dan cucumu, cucumu akan menjadi raja yang sangat kaya, mataram akan mencapai puncak kejayaannya, namun Mataram akan rusak oleh cicitmu karena bersekutu dengan orang-orang asing bertubuh tinggi-besar, berkulit putih, berambut seperti rambut jagung yang akan menyengsarakan seluruh umat di tanah jawa ini. kerusakan Mataram akan ditandai dengan muculnya bintang kemukus setiap malam, sering terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan, Gunung Merapi sering bergolak dahsyat".
Senopati mengankat kepalanya "Yang kanjeng Sunan wejangkan benar-benar meresap dalam sanubariku, hamba bersyukur ternyata Gusti Allah mengabulkan permohonan Hamba dan alamarhum ayahanda. Namun yang belum saya mengerti mengapa di jagat ini begitu banyak aliran kepercayaan?"
Sunan Kalijaga Menjawab " Sumbernya hanya satu seperti sumber air gunung yang sangat bersih tanpa ada kotoran mengalir kebawah. Lalu beranak sungai dihulu, dialirkan kesetiap arah untuk dipergunakan macam-macam keperluan seperti minum, mencuci, mengairi sawah, dan lain-lain sehingga kotor sulit dibersihkan kembali. Begitupun pengertian tentang Tuhan, siapa yang memuja Allah SWT dia akan pergi kepada Gusti Allah, siapa yang memuja Dewa dia akan pergi kepada Dewa, siapa yang memuja Jin dia akan pergi kepada Jin, siapa yang memuja Leluhur dia akan Pergi kepada Leluhurnya. Namun tetaplah semua akan kembali kepada satu sumbernya yaitu sang maha pencipta Gusti Allah SWT, La Illa Haillallah tiada tuhan selain Allah. Ada pula orang-orang yang menyerahkan hartanya sebagai bakti kepada Illahi, Namun dibalik hatinya ia meminta kembalinya yang lebih besar, itu namanya murka, ada orang yang berpura-pura memuja Illahi nmun mengharapkan upah, dia tidak akan sampai kepada Illahi. Begitulah pengertian tentang Tuhan, diolah beraneka ragam hasil pengertian akal tanpa budi, iman, dan Taqwa. Tidak demikian dengan orang yang beriman dan bertaqwa, dia akan terus menuju mencari sumbernya. Dia tidak akan terpengaruh oleh kesibukan dan nikmat duniawi yang tercipta darisetan pembawa hawa nafsu yang merusak. Dia akan senantiasa tenang, karena ia sadar bahwa semua pergolakan disebabkan oleh setan. Bagaikan orang yang berjalan di lorong gelap gulita yang menemukan pelita, demikianlah orang yang berserah diri kepada Gusti Allah SWT".
Senopati lalu bangun, Sunan Kalijaga lalu mengajaknya pulang ke Kota Gede "Mari anakku aku ingin melihat rumahmu dan kota yang telah engkau bangun", Senopati menjawab "Mari kanjeng Sunan". Setelah sampai Sunan Kalijaga memerintahkan Senopati untuk memagari rumahnya dan membangun tembok dari batu bata disekitar Kota Gede dengan memberi petunjuk lewat air doanya "Senopati anakku, bila kelak engkau hendak membangun tembok benteng Kota Gede ikutilah tempat dimana aku mengikuti air tadi, nah selamat tinggal anakku, aku hedak pulang ke Kadilangu". Senopati lalu membangun tembok kota mengikuti saran yang Sunan Kalijaga sampaikan. Wejangan itupun diresapinya hingga kelak tiba saatnya ia menjadi raja sekaligus penyebar agama islam di tanah jawa ini. Sumber : kemudian.com
READMORE -