Kamis, 05 Mei 2011

Kapan Pendidikan di Indonesia Murah?


Demo ataupun unjuk rasa yang dilakukan oleh sebagian Mahasiswa yang ada di Indonesia menuntut kepada Pemerintah untuk dapat meminimalisir beaya pendidikan murah, agar rakyat mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

Tidak usah tinggi-tinggi pendidikan tingkat SD aja masih banyak yang belum mengenyamnya. Kenapa? salah siapa? dan mengapa bisa terjadi? Kalau kita mau melihat ke bawah bahwa rakyat di Indonesia terutama bagi keluarga yang tidak bisa menyekolahkan anaknya, bahkan putus dalam pendidikan itu hal biasa yang terjadi. Alasannya hanya 1 konkrit yaitu ekonomi.

Masalah ekonomi keluarga inilah yang menjadikan bomerang bagi segala kalangan yang memang peduli dengan masyarakat yang kurang mampu untuk merasakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan melihat kejadian seperti ini tentu yang bisa disalahkan bisa dari Pemerintah dan juga keluarga. Tapi kali ini yang lebih dominan karena kesalahan pemerintah. Kenapa?

Ingat saat pemilihan calon pemimpin negara? salah satu janjinya kepada seluruh rakyat Indonesia adalah pendidikan murah bahkan gratis. Itu yang disampaikan. Tapi realita kenyataannya pendidikan hingga saat ini masih mahal. Sehingga pendidikan hanya bisa dinikmati oleh sebagian orang yang mampu. Lalu bagaimana nasib anak-anak yang tidak bisa sekolah?

Kita lihat saja saat pergi ke kantor, kuliah, jalan-jalan. Pasti kita melewati lampu lalu lintas. Biasanya di area seperti ini banyak sekali anak-anak muda dan ada pula yang berumuran belasan tahun ada di pinggir jalan untuk meminta-minta uang demi kehidupannya agar ia bisa makan. Lalu ada anak-anak segerombolan "PUNK" sering orang menyebutnya. Biasanya kumpulan anak punk ini masih berumur belasan tahun.

Lalu solusinya gimana, agar anak-anak yang terlantar dan tidak bisa mengenyam pendidikan bisa ikut merasakan pendidikan seperti halnya yang dirasakan oleh kalangan orang-orang mampu? Ya jawabannya adalah Pendidikan MURAH dan GRATIS!!!!

Kita tunggu bukti omongan dan janji-janji pemerintah waktu itu..

Heru Cahyono, Mahasiswa Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar