Selasa, 04 Januari 2011

Rendahnya Sikap Pemerintah Atas Seks Bebas

Sikap pemerintah terhadap bahaya seks bebas cenderung rendah dibandingkan dengan bahaya narkoba. Sampai-sampai pemerintah mendiamkan semaraknya promosi dan kemudahan jual-beli alat kontrasepsi di tengah masyarakat. Padahal dampak negatif dari perilaku seksual bebas sama-sama menghancurkan masa depan generasi muda.

Saya sungguh sangat prihatin, akan seperti apa kelak bangsa ini kalau generasi mudanya seperti ini. Pemerintah menganggap bahwa persoalan seks bebas ini tidak segenting dengan narkoba. Karena faktor dari seks bebas yang ada di masyarakat ini tidak terlalu bahaya akibatnya di bandingkan dengan narkoba. Akibatnya pemerintah beserta jajarannya tidak menangani masalah ini dengan serius  sebagaimana dalam menangani kasus narkoba.

Kalaupun ada penanganan, itu cenderung sesaat, tidak menyeluruh dan tidak terintegrasi secara baik. Penanganan tersebut pun sangat bergantung pada kondisi ada atau tidak adanya dana dari pihak luar, seperti organisasi dunia. Dengan demikian, ini bermakna intervensi pemerintah terhadap persoalan seks bebas ini sangat terlambat dan tidak serius.

Contoh lain ketidakseriusan itu yakni dibebaskannya media massa cetak dan elektronik memuat atau menayangkan berita-berita yang bernuansa promosi seks bebas. Bahkan media massa cetak ditolerir untuk memuat gambar atau foto-foto perempuan setengah telanjang. Beberapa waktu lalu, ada pengaduan soal
pornografi di media massa cetak. Tapi kelanjutannya, tidak jelas.

Sungguh, saya sudah bosan dan muak dengan kenyataan ini. Selama ini saya memang dekat dengan dunia televisi. Tapi kini saya alergi dengan dunia televisi yang mengeksploitir seksual. Dan saya menduga, suatu saat di layar televisi akan muncul perempuan yang benar-benar telanjang. Sekarang ini memang baru setengah telanjang saja.

Peran Orang Tua
Saya berharap, orangtua di rumah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap persoalan seks tersebut. Jangan sampai anak mengalami kekeliruan dalam menyikapi persoalan seksual, sehingga terperosok pada "lembah hitam".

Ketahuilah, seks itu merupakan sesuatu yang menarik dan perlu dicoba. Karenanya, sering terjadi anak-anak kecil dan remaja tertarik dengan persoalan seks, lalu mencoba menikmatinya di jalan haram. Untuk itu, orangtua perlu berperan dengan cara memperhatikan dan berdialog dengan anak soal seks. Beberapa hasil penelitian di sejumlah negara, anak-anak dan remaja akan terhindar dari keterlibatan seks bebas, apabila mereka bisa membicarakan seks dengan orang tuanya. Oleh: Heru Cahyono, Mahasiswa UIN SUKA Yogyakarta.
READMORE -

Kembali Menulis

Menulis...
Salah satu hobby saya adalah menulis. Terakhir saya menulis adalah bulan September 2010, yang mana kesibukan saya ketika memasuki perkuliahan awal di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu yang membuat saya tidak menyempatkan lagi untuk menulis. Tetapi kali ini saya ingin bangkit dan bersemangat lagi untuk menulis. Menulis apapun, intinya menulis-menulis dan menulis....
Teman sejati saat saya lagi sendirian dan termenung adalah buku dan Al-Qur'an. Mereka yang bisa menemani dan memberikan banyak arti dalam hidupku. Semangat ini muncul karena saya ingin menjadi penulis yang baik. Mengapa saya ingin menjadi penulis yang baik, karena saya ingin bisa menyelesaikan tugas-tugas mata kuliah dengan baik. Loh ada sangkut pautnya apa kok malah ada hubungannya dengan tugas kuliah.
Yups... begini ceritanya: setiap tugas kuliah tidak lepas dari yang namanya membuat makalah atau resensi. Nah modal dan kemampuan saya ini lah saya manfaatkan. Ketika saya sering menulis saya yakin otak saya akan terasah dengan baik. Tidak akan rugi ketika kita selalu menulis. Karena menulis banyak sekali manfaatnya baik diri sendiri dan untuk orang lain.
Saya berharap dengan modal kemampuan saya ini, kelak saya bisa menjadi dosen. Itulah cita-cita yang ingin saya kejar dan capai. Karena menjadi seorang dosen adalah kebanggaan bagi saya dan keluarga saya. Menjadi dosen sama seperti menjadi guru yang ada di sekolah-sekolah. Hanya saja ilmu dan kajian yang disampaikan pasti berbeda antara dosen dan guru.
Do'akan saya teman-teman dan para pembaca yang budiman agar apa yang menjadi cita-cita saya menjadi kenyataan. karena saya ingin membahagiakan orang tua dan orang-orang yang saya cintai dan sayangi dalam hidup ini. Terimakasih.... Heru Cahyono Mahasiswa UIN SUKA Yogyakarta, Fak. Dakwah, Prodi KPI.
READMORE -