Sabtu, 24 Desember 2011

Wahyu Panembahan Senopati

Setelah bersemedi di tengah samudera pantai Parangritis memohon kepada Gusti Allah agar dirinya diizinkan untuk menjadi raja di tanah jawa, Senopati lalu berjalan di atas air menuju darat, jalannya bagaikan berjalan diatas tanah saja hebatnya selama bersemedi ditengah samudera badannya tidak basah walau diterjang ombak berkali-kali. Begitu dekat dengan bibir pantai alangkah terkejutnya dia melihat Sunan Kalijaga berdiri disana. Dia lalu bersujud dan memohon ampun karena telah berani menyombongkan diri dengan ilmunya itu.
Sunan Kalijaga lalu berkata "Bangunlah hai putera Ki Gede Pamanahan, janganlah menuruti kelemahan hati yang menyuarakan keserakahan, enyahkanlah bisikan setan itu, bangkitlah hai murid Jaka Tingkir!". Senopati lalu bangkit, Sunan Kalijaga kemudian bertanya padanya "apakah benar kau sangat ingin menjadi raja yang menguasai tanah jawa ini?", Senopati mengangguk perlahan, Sunan Kalijaga bertanya lagi "meskipun itu berati kau harus berhadapan dengan guru sekaligus ayah angkatmu Sultan Hadiwijaya dan berperang dengan seluruh negeri Pajang yang selama ini menjadi negeri tumpah darahmu dan tempat alamrhum ayahmu mengabdi?", Senopati lalu menundukan kepalanya, tubuhnya berguncang, air matanya meleleh lalu pelan berkata "Hamba selalu memohon petunjuk kepada Gusti Allah namun belum mendapatkan petunjuknya, mungkin Gusti Allah memberikan petunjuknya lewat Kanjeng Sunan", Sunan Kalijaga tersenyum lalu kembali membuka mulutnya "Baiklah Senopati akan kuberikan pelajaran yang amat tinngi dari Kanjeng Rasul untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat".
Sunan Kalijaga menghela nafas sebelum memberikan wejangannya, lalu sambil duduk diatas sebuah batu karang dia memulai wejangannya kepada Senopati "Perang itu sesungguhnya hanyalah suatu alat penghancur untuk menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh kebhatilan, diganti dengan yang baru. Timbulnya suatu peradaban itu adalah karena perombakan dar yang silam yang manusia rusak sendiri. Agama Islam lahir sebagai agama penutup, tidak akan ada lagi agama yang diridhai oleh Gusti Allah selain Islam, Kitab suci Al Qur'an lahir sebagai pelengkap dari semua kitab suci sebelumnya yaitu Taurat, Zabur, dan Injil. Memang sudah menjadi takdir Hyang Maha Kuasa kalau semua pemeluk kitab sebelum Al Qur'an itu akan selalu memusuhi para pemeluk agama Islam jika mereka menolak untuk masuk Islam, dan diantara para pemeluk Islam pun akan selalu muncul perbedaan, hal itu dikarenakan terbatasnya daya berpikir manusia yang tidak akan pernah bisa menyingkap takdir Illahi".
Sambil memandang ke arah laut Sunan Kalijaga menyedekapkan tangannya lalu melanjutkan ucapannya "Tanpa persengketaan manusia tidak akan bergairah untuk hidup lebih maju. Tanpa perangpun semua mahluk akan menemui ajal yang telah digariskan. Setelah itu diganti dengan manusia yang baru untuk meneruskan sisa pekerjaan yang telah mati. Demikianlah seterusnya seperti alam raya yang terus bergerak gberputar tak pernah diam, demikian pula pikiran manusia setiap detik bergerak terus tak pernah berhenti. Manusia sebagai tempat roh akan mengalami masa bayi, kanak-kanak, dewasa sampai kemudian mati, bagi yang tawakal berserah diri kepada Gusti Allah tidak akan goncang hatinya. Walaupun tidak perang, alam akan merusak dan menghancurkan kehidupan agar manusia menjadi sadar, bahwa dia tak berkuasa apa-apa di dunia ini. Pandanglah kehidupan di sekitar kesultanan Pajang anakku, mereka itu adalah manusia-manusia yang tak menyadari asalnya dan diperbudak oleh khayalan. Perjalan hidup manusia tidak bisa tetap, bagaikan alam, ada terang dan gelap, ada panas dan dingin, berubah-ubah sesuai kehendak Hyang Maha Kuasa. Usia hidup dialam ini kasar ini tak ubahnya seperti kedipan mata cepatnya bila dibandingkan dengan usia alam yang berjuta-juta tahun. Oleh sebab itu terimalah segala derita ataupun semua cobaan dengan ikhlas nerima kepada yang telah digariskan oleh Gusti Allah."
Sunan Kalijaga lalu mengelus-elus jenggotnya "Atma atau roh itu tak dapat dihancurkan dengan kekuatan apapun, tak dapat dilihat, tak dapat dipikirkan, tak bisa berubah sifatnya. Tak bisa dibunuh walaupun jasad yang menjadi temaptnya bersemayam dihancurkan. Semua mahluk pada permulaannya tidak tampak, setelah melalui nafsu birahi antara pria dan wanita diasatukan, barulah dibentuk dalam rahim. Setelah dilahirkan barulah nampak, semenjak kecil hingga tua bangka, mereka tak menyadari bahwa mereka berasal dari tak tampak yaitu tiada. Kematian menjadi momok ketakutan bagi yang tak mengenal atmanya. Orang seringkali memperbincangkan tentang roh, meskipun demikian hanya beberapa orang saja yang mengerti pada sifat abadi itu. Ada dan tiada sama saja bagi siapa yang sesungguhnya mengetahui sajatining kebenaran. Yang menguasai manusia dialam lahir ilaha pancaindra, sedangkan Atma adalah pendukung raga seluruhnya. Lahirnya pancaindra setelah menjelma menjadi manusia, sedangkan atma sudah ada sebelum manusia lahir kedunia. Tetapi janganlah menyekutukan atma dan pancaindra, karena didalam pancaindra itu terdapat nafsu-pikiran, itikad persaan dan akal. Siapa yang beritikad baik pikirannyapun akan tenang, nafsunya dapat terkendalikan, perasaannya akan lebih tajam, dan akalnyapun akan lebih cerdas. Siapa yang dapat mengendalikan seluruh panca indranya dan memusatkan akal budinya terhadap atma untuk bersujud berserah diri kepada Illahi, dialah yang akan menemukan kebahagiaan sejati nan abadi dunia-akhirat. Illahi adalah yang tak ada habis-habisnya dan tertinggi yang meniptakan alam semesta dengan segala isinya, Adhi Atma adalah roh suci yang bersemayam dalam diri manusia, setan adalah nafsu negatif yang menimbulkan nafsu keduniawian. Siapa yang mengingat bahwa Gusti Allah adalah yang paling esa berkuasa, maka dialah yang mengetahui kebenaran.
Deru ombak menggetarkan tempat itu, semakin lama semakin pasang, namun Sunan Kalijaga meneruskan wejangannya " Orang yang sempit pikirannya menganggap Illahi itu hanya bersifat tidak kelihatan dan beranggapan Illahi itu omong kosong belaka yang tidak masuk akal, padahal Illahi ada dimana-mana dalam segala bentuk dan kekal sifatnya yang memberikan daya berpikir pada seluruh manusia. Bukan Ilmu ataupun kesaktian fisik yang bisa menuntun kejalan yang manunggal di Jalan Illahi, karena ilmu tanpa disertai budi, dan kesaktian lahir adalah kesombongan dan kemurkaan. Dia yang beriman, bertaqwa, dan bertwakal kepadanya dan berikhtiar mempersatukan dia dengan Illahi sambil menjalankan kebajikan, dan menyebarkan ajaran Illahi dia akan mencapai sifat yang diridhai Gusti Allah untuk menjadi Khalifah Umatnya. Apa yang disebut prikebajikan adalah rendah hati, jujur, sabar, dapat melepaskan pikiran dan hawa nafsu keduniawian, dan tidak menyimpan kebencian. siapa yang melihat bahwa benda yang saling bunuh dan bukan rohnya, siapa yang mengakui segala yang terjadi akibat kesalahannya sendiri dialah yang nerima. Bangkitlah engkau Senopati anakku! Kalahkanlah semua musuh-musuhmu! Karena engkau adalah alat untuk melenyapkan angkara murka dan membentuk kehidupan yang baru di tanah jawa ini! Sesungguhnya tanpa peranmu pun orang-orang Pajang yang berlindung dibawah kekuasaan Sultan Hadiwijaya sudah mati, karena diliputi oleh benci dan dendam. Mereka orang-orang yang berlindung dibawah kekuasaan Sulta Hadiwijaya untuk melampiaskan hasrat serakahnya seperti serigala-serigala yang terkurung api, sebentar lagi hangus terbakar. Janganlah bersedih hati menghadapi ujian ini Senopati, semua yang kukatakan ini adalah Ilapat dari Gusti Allah demi memberimu petunujuk atas permohonanmu kepada Gusti Allah siang dan malam, wahyu keprabon untuk memimpin umat di tanah jawa ini telah berpindah dari Sultan Hadiwijaya kepadamu karena Pajang telah rusak oleh orang-orang yang serakah. Namun ketahuilah Mataram akan berumur pendek dari mulai engkau, anak dan cucumu, cucumu akan menjadi raja yang sangat kaya, mataram akan mencapai puncak kejayaannya, namun Mataram akan rusak oleh cicitmu karena bersekutu dengan orang-orang asing bertubuh tinggi-besar, berkulit putih, berambut seperti rambut jagung yang akan menyengsarakan seluruh umat di tanah jawa ini. kerusakan Mataram akan ditandai dengan muculnya bintang kemukus setiap malam, sering terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan, Gunung Merapi sering bergolak dahsyat".
Senopati mengankat kepalanya "Yang kanjeng Sunan wejangkan benar-benar meresap dalam sanubariku, hamba bersyukur ternyata Gusti Allah mengabulkan permohonan Hamba dan alamarhum ayahanda. Namun yang belum saya mengerti mengapa di jagat ini begitu banyak aliran kepercayaan?"
Sunan Kalijaga Menjawab " Sumbernya hanya satu seperti sumber air gunung yang sangat bersih tanpa ada kotoran mengalir kebawah. Lalu beranak sungai dihulu, dialirkan kesetiap arah untuk dipergunakan macam-macam keperluan seperti minum, mencuci, mengairi sawah, dan lain-lain sehingga kotor sulit dibersihkan kembali. Begitupun pengertian tentang Tuhan, siapa yang memuja Allah SWT dia akan pergi kepada Gusti Allah, siapa yang memuja Dewa dia akan pergi kepada Dewa, siapa yang memuja Jin dia akan pergi kepada Jin, siapa yang memuja Leluhur dia akan Pergi kepada Leluhurnya. Namun tetaplah semua akan kembali kepada satu sumbernya yaitu sang maha pencipta Gusti Allah SWT, La Illa Haillallah tiada tuhan selain Allah. Ada pula orang-orang yang menyerahkan hartanya sebagai bakti kepada Illahi, Namun dibalik hatinya ia meminta kembalinya yang lebih besar, itu namanya murka, ada orang yang berpura-pura memuja Illahi nmun mengharapkan upah, dia tidak akan sampai kepada Illahi. Begitulah pengertian tentang Tuhan, diolah beraneka ragam hasil pengertian akal tanpa budi, iman, dan Taqwa. Tidak demikian dengan orang yang beriman dan bertaqwa, dia akan terus menuju mencari sumbernya. Dia tidak akan terpengaruh oleh kesibukan dan nikmat duniawi yang tercipta darisetan pembawa hawa nafsu yang merusak. Dia akan senantiasa tenang, karena ia sadar bahwa semua pergolakan disebabkan oleh setan. Bagaikan orang yang berjalan di lorong gelap gulita yang menemukan pelita, demikianlah orang yang berserah diri kepada Gusti Allah SWT".
Senopati lalu bangun, Sunan Kalijaga lalu mengajaknya pulang ke Kota Gede "Mari anakku aku ingin melihat rumahmu dan kota yang telah engkau bangun", Senopati menjawab "Mari kanjeng Sunan". Setelah sampai Sunan Kalijaga memerintahkan Senopati untuk memagari rumahnya dan membangun tembok dari batu bata disekitar Kota Gede dengan memberi petunjuk lewat air doanya "Senopati anakku, bila kelak engkau hendak membangun tembok benteng Kota Gede ikutilah tempat dimana aku mengikuti air tadi, nah selamat tinggal anakku, aku hedak pulang ke Kadilangu". Senopati lalu membangun tembok kota mengikuti saran yang Sunan Kalijaga sampaikan. Wejangan itupun diresapinya hingga kelak tiba saatnya ia menjadi raja sekaligus penyebar agama islam di tanah jawa ini. Sumber : kemudian.com
READMORE -

Sabtu, 10 Desember 2011

Entertainment

Pembahasan diskusi mengenai Entertainment, sangat menarik untuk diulas. Kebetulan hari ini, kelompok yang presentasi dalam mata kuliah Teori Komunikasi adalah saya dan Vivi. Kami membahas tentang Entertainment, penyampaian yang saya lakukan dengan memberikan pengantar dan gambaran-gambaran seluk beluk entertainment. Buku referensi kami adalah Reori Komunikasi Massa-Penulisnya John Vivian.

Sedikit gambaran apa yang saya presentasikan siang ini tadi, yaitu entertainment ada sejak jaman pra sejarah. Ini dibuktikan dengan adanya seni lukis atau gambar-gambar yang diukir di dinding gua, bahkan di bebatuan. Selain itu, dibuktikan juga adanya perhelatan musik hiburan yang alatnya terbuat dari kulit hewan. Setiap makan malam, juga sering orang-orang terdahulu melakukan kegiatan menari yang diiringi musik, akrobat dan olah raga atletik.

Lalu adanya perkembangan jaman, munculnya tekhnologi yang sangat baik dan menarik membuat pola pikir orang jaman sekarang dengan jaman pra sejarah jauh beda. Metode pengumpulan masa, atau orang dalam sebuah kelompok sangat beda. Perlu kita ketahui bahwa, orang dahulu setiap santapan makan malam, atau acara-acara sakral selalu mengumpulkan orang dengan cara membuat sebuah kesenian, baik berupa musik dan cerita sebagai hiburannya.

Perkembangan tekhnologi sekarang sangat mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku masyarakat. Adanya televisi dan radio ini sangat bermanfaat bagi segala kalangan. Baik pemilik radio/TV atau audience, karena informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan kebanyak audience dalam waktu yang bersamaan. Entertainment khususnya di dunia hiburan, yang berupa tayangan-tayangan seperti Film, Sinetron dan laennya ini, bisa mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku masyarakat.

Pengaruh itu bisa ke baik atau tidak baik. Itu semua tergantung media tersebut memutarkan apa? apakah tayangan ini banyak yang melakukan tindakan kurang baik dari pada tindakan baik-atau bahkan sebaliknya. Nah ini peran penting dari seorang Da'i untuk selalu menyampaikan pesan-pesan dakwah yaitu amar ma'ruf nahi munkar. Agar masyarakat tidak terlena akan hal-hal yang tidak baik dalam tayangan media entertainment.
READMORE -

Selasa, 06 Desember 2011

SEMUA SUDAH DITAKDIRKAN

Kuliah saya hari ini membahas tentang masalah TAKDIR. Model pembelajaran dikelas kali ini diskusi dibagi beberapa kelompok. Kelompok saya ada Mei Linda, Hilman dan Irfan. Kami kebagian membahas tentang hakikat takdir yang terdapat di QS. Al-An'am ayat 59-61. Ini hasil diskusi kami tentang isi surat yang kita bahas.

Pembahasan kami dalam QS. Al-an’am
Ayat 59
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa kunci-kunci pembuka pintu untuk mengetahui yang gaib itu hanya ada pada-Nya, tidak ada seorangpun yang mempunyainya. 
Yang dimaksud dengan yang gaib ialah sesuatu yang tidak diketahui hakikatnya yang sebenarnya. Sekalipun manusia telah diberi Allah pengetahuan yang banyak tetapi pengetahuan itu hanyalah sedikit bila dibanding dengan pengetahuan Allah. Amatlah banyak yang belum diketahui oleh manusia. 
Sesungguhnya Allah menciptakan alam ini dengan segala macam isinya, dilengkapi dengan aturan dan hukum yang mengaturnya sejak dari adanya sampai akhir masa adanya. Ketentuan itu tidak akan berubah sedikitpun. Kemudian Allah mengajarkan kepada manusia beberapa aturan dan ketentuan itu untuk meyakinkan mereka bahwa Allah-lah yang menciptakan segalanya ini agar mereka menghambakan diri kepada-Nya. Karena itu seandainya ada manusia yang menyatakan bahwa mereka mengetahui yang gaib itu, maka pengetahuan mereka hanyalah merupakan dugaan dan sangkaan belaka, tidak sampai kepada hakikat yang sebenarnya. Merekapun tidak mengetahui dengan pasti akibat dan hikmat sesuatu kejadian. Percaya kepada yang gaib itu termasuk salah satu dari rukun iman.
Ayat 60
Ayat ini menerangkan kekuasaan Allah terhadap makhluknya, yaitu Dialah yang menidurkan manusia di malam hari untuk beristirahat, menghilangkan kepayahannya karena berusaha di siang hari untuk mencari nafkah dan berjuang menegakkan agamanya. 
Pada ayat yang lain Allah swt. menerangkan hakikat tidur dan hakikat mati itu, yaitu firman-Nya: 
Artinya: 

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. 
(Q.S Az-Zumar: 42) 
Dia pula yang membangunkan manusia di siang hari. Dia mengetahui apa yang akan kamu kerjakan di siang hari sebelum kamu mengerjakannya. Orang orang yang beriman akan mengisi seluruh waktu bangunnya dengan segala macam amal yang diridai Allah, karena ia telah yakin bahwa hidup di dunia adalah sementara, sedangkan hidup yang sebenarnya adalah di akhirat nanti. Sedang orang-orang kafir mengisi kehidupan mereka dengan segala macam yang diingini oleh hawa nafsu, karena mereka meragukan kehidupan akhirat dan seakan-akan mereka telah meyakini bahwa hidup di dunia inilah hidup yang sebenarnya. 
Dengan menidurkan manusia di malam hari dan membangunkannya di siang hari dan dengan perputaran waktu itu habislah umur mereka lalu mereka diwafatkan dan kembali kepada Allah untuk ditimbang amal baik yang pernah mereka kerjakan dan perbuatan dosa yang pernah mereka lakukan. 
Kepada mereka diberitakan segala perbuatan yang pernah dilakukan selama hidup di dunia. Beruntunglah orang-orang yang dapat mempergunakan waktu tidur di malam hari dan waktu bangun di siang hari sesuai dengan yang diperintahkan Allah.

Ayat 61
Ayat ini menegaskan kekuasaan, pemeliharaan dan pengawasan Allah terhadap hamba-hamba-Nya, Dia tidak dapat dikuasai sedikitpun oleh makhluk mahkluk-Nya termasuk sembahan-sembahan dan patung-patung yang disembah oleh orang-orang musyrik, karena sembahan sembahan dan patung itu tidak mampu memegang kekuasaan dan tidak mampu memberi pertolongan, bahkan ia sendirilah yang diberi pertolongan. 

Dari ayat ini dipahami bahwa hendaklah manusia menghambakan diri kepada Allah, karena segala ilmu, kekuasaan, kemerdekaan, kemampuan bergerak dan berdaya cipta merupakan anugerah Allah kepada mereka, Dia sanggup menambah atau mencabut anugerah-Nya kapan Dia kehendaki. Di saat Dia mencabut semua anugerah-Nya itu, maka manusia tidak mempunyai arti sedikitpun. *Heru Cahyono

READMORE -

Senin, 21 November 2011

Peranan Media Relation Dalam Public Relation

William F. Arens (1999:310) mendefinisikan Public Relations sebagai sebuah fungsi manajemen yang memfokuskan diri pada membangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukan individual maupun organisasi terhadap publik guna menciptakan hubungan
yang saling menguntungkan. Publik yang dimaksud dari definisi di atas menurut Arens ada tujuh kategori publik, yaitu para Employees- Stockholders-Communities-Media-Government-Investment Community- Customers.

Dari pengertian tersebut tampak bahwa aktifitas Public Relations berada pada kata manajemen relasi dan komunikasi yang berujung pada terciptanya hubungan baik dengan berbagai pihak demi meningkatkan pencitraan individu atau perusahaan tersebut. Pencitraan yang terbentuk dengan baik akan memberikan dampak yang baik pula demi tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan individu ataupun organisasi. Akan meraih keuntungan dari produk yang dijual karena memilliki citra yang baik. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap individu atau organisasi dalam menjalankan bisnis.


Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi dan peranan Pubic Relations dianggap sebagai ujung tombak individu atau perusahaan yang berhadapan langsung dengan publik, baik publik yang bersentuhan langsung maupun yang tidak dengan kepentingan-kepentingan mereka terhadap perusahaan. Terhadap publik yang tidak bersentuhan langsung pun tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti sebuah informasi akan sampai di benak mereka. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan dampaknya pada perkembangan media massa memberikan peluang akses informasi masyarakat luas.

Public Relations Society of America (PRSA), sebuah Organisasi Public Relations yang terbentuk pada tahun 1947 di Amerika, pada tahun 2002 merumuskan aktifitas-aktifitas Public Relations.
1. Community Relations. Hubungan publik yang memfokuskan diri pada komunitas yang berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan. Misalnya, para pemilik lahan/tahan haruslah mendapat perhatian dan kepuasaan dari perjanjian pembelian tanah oleh perusahaan yang membutuhkan tanah mereka untuk proyek pembangunan lapangan terbang baru. Jika tidak, maka komunitas yang tidak terpuaskan ini bisa menghambat proyek yang sedang dilaksanakan.

2. Counseling. Para profesional Public Relations hendaklah secara rutin memberikan masukan/pertimbangan kepada pihak manajemen sebelum mereka mengambil keputusan, membuat kebijakan, membangun relasi, atau melakukan komunikasi dengan berbagai macam publik. Jajaran manajemen menyatakan kepada publik ‘apa yang mereka lakukan’ sedangkan profesional atau bagian Public Relations membantu mendefinisikan dan mempresentasikan pesan tersebut untuk sampai ke publik.

3. Development/Fundraising. Semua organisasi baik yang profit maupun non-profit dapat bertahan karena ada kontribusi dari berbagai pihak dalam bentuk waktu maupun uang. Peran Public Relations yang menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan organisasi tersebut kepada
pihak-pihak yang memiliki peluang dan atau kemampuan memberikan kontribusi.

4. Employee/Member Relations. Sebagai bagian inti dari jalannya perusahaan, tugas Public Relations untuk menciptakan hubungan- hubungan yang baik, tidak hanya sekadar pada para pekerja melainkan juga kepada keluarga pekerja. Dengan demikian akan terbentuk motivasi yang baik pula dan moral yang tinggi dari para pekerja sehingga loyal pada perusahaan.

5. Financial Relations. Investor merupakan salah satu bagian terpenting dari sumber pendanaan perusahaan. Peran Public Relations adalah membangun jembatan komunikasi antara investor-pemilik perusahaan, para pemegang saham, komunitas finansial seperti bank, dan publik. Kebanyakan dari strategi perusahaan, dalam rangka ekspansi pasar maupun akuisisi perusahaan, tergantung dari seberapa bagus hubungan-hubungan finansial yang tercipta.

6. Government Affairs. Inilah tipe aktifitas Public Relations yang memfokuskan diri menjalin hubungan dengan pihak pemerintahan. Karena sebagai perusahaan publik, tidak bisa dilepas-pisahkan an untuk beberapa kasus, perusahaan yang ingin mengikuti tender proyek harus memiliki endors resmi dari pemerintah, misalnya SIUPP dan NPWP.

7. Industry Relations. Perusahaan tidak hanya menjalin relasi yang terbatas pada konsumen/pelanggan semata, melainkan juga harus menciptakan relasi yang baik dengan perusahaan lain yang secara langsung berkaitan dengan bisnis perusahaan seperti para suppliers, distributor, agen bahkan relasi terhadap perusahaan kompetitor sekaligus.

8. Issues Management. Manajemen isu melibatkan publik dalam jumlah besar demi terciptanya imej produk maupun citra dari perusahaan. Akrifitas Public Relations untuk mengembangkan manajemen isu ini sebagai bagian dari kekuatan perusahaan. Sebuah perusahaan pertambangan, sebagai misal, harus mengelola manajemen isu yang baik terhadap publik bahwa usaha yang dilakukan tidak berdampak pada kerusakan alam.

9. Media Relations. Perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap bentuk-bentuk media massa memberikan pengaruh yang berarti bagi perusahaan. Liputan yang baik di media akan memberikan pencitraan yang baik pula bagi perusahaan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai produk perusahaan, dan akhirnya menumbuhkan minat pemodal untuk menginvestasikan modalnya pada perusahaan. Aktifitas Public Relations inilah yang menjalin relasi dengan media dan mendapatkan kepercayaan dari liputan media.

10.Marketing Communication. Kombinasi dari aktifitas menjual produk, servis, maupun ide. Iklan-iklan yang dilakukan melalui berbagai media memberikan efek yang menguntungkan pada aktifitas Public Relations. Bentuk kemasan produk yang unik dan bagaimana memajang produk di pasar merupakan terpaan dari pembentukan imej dari perusahaan yang membedakan dari perusahaan lainnya.

11.Minority Relations/Multicultural Affairs. Aktifitas Public Relations yang memfokuskan diri pada terbentuknya relasi pada kelompok minoritas yang secara langsung maupun tidak akan memberikan dampak publisitas perusahaan.

12.Public Affairs. Interaksi Public Relations yang melibatkan para ofisial dan pemimpin dari berbagai bentuk organisasi atau para pemegang kekuasaan. Relasi dengan komunitas maupun pemerintahan merupakan fokus dari aktifitas Public Relations.

13.Special Events and Public Participant. Aktifitas langsung yang melibatkan publik dan dilakukan oleh Public Relations untuk menjalin interaksi antara organisasi/perusahaan dengan publik.

Dari rumusah tersebut jelas bahwa posisi Media Relations menempati bagian terpenting dari aktifitas Public Relations. Bahwa Media Relations merupakan corong atau penyuara perusahaan untuk menjangkau publik melalui media.
Source :

Chatra, Emeraldy dan Nasrullah, Rulli, Public Relations Strategi Kehumasan dalam Menghadapi Krisis, Bandung: Maximalis, 2008

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003

Baran, Stanley J., Introduction to Mass Communication, Media Literacy and Culture, New York: McGraw-Hill, 2004

Iriantara, Yosal, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005

Lesly, Philip, Lesly’s Handbook of Public Relations and Communication, Chicago, Ill.: Probus Publishing Company, 1991

Vivian, John, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana, 2008
READMORE -

Pengertian Media Relation Dalam Public Relation

Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi Media Relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.

Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan Media Relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.

Mengutip definisi PRSSA, Stanley J Baran (2004, 361) mendefinisikan Media Relations sebagai “…the public relations professional maintain good relations with professionals in the media, undestrand their deadlines and other restraints, and earn their trust”.

"Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi/perusahaan. Fungsi media relations adalah meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan point of selling, membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam publik."

Tampak bahwa pengertian Media Relations berdasarkan pada relasi antara individu atau organisasi/perusahaan dengan media. Sehingga dapat disimpulkan pengertian Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi/perusahaan.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan mengunakan media massa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan, maka
diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik. Pada akhirnya publik akan memakai produk atau jasa perusahaan yang dipublikasikan media; atau setidaknya, publik dapat menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau jasa kepada komunitasnya melalui word of mouth.

Pada dasarnya, banyak pilihan saluran komunikasi atau media yang bisa dipakai perusahaan dalam menyampaikan pesan. Dalam kajian komunikasi massa ada empat saluran komunikasi, yaitu media antarpribadi, media kelompok, media massa, dan media publik. Sebagai saluran komunikasi, media massa memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan media lainnya.

Hafied Cangara (2003: 134-135) memaparkan lima karakteristik media massa.

Pertama, bersifat melembaga, pihak yang mengelola media melibatkan banyak individu mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

Kedua, bersifat satu arah.

Ketiga, jangkauan yang luas, artinya media massa memiliki kemampuan untuk menghadapi jangkauan yang lebih luas dan kecepatan daris egi waktu. Juga, bergerak secara luas dan simultan di mana dalam waktu bersamaan informasi yang disebarkan dapat diterima oleh banyak individu.

Keempat, pesan yang disampaikan dapat diserap oleh siapa saja tanpa membedakan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, suku bangsa, dan bahkan tingkat pendidikan.

Kelima, dalam penyampaian pesan media massa memakai peralatan teknis dan mekanis.

Fungsi-fungsi inilah yang menempatkan media relations sebagai bagian dari aktifitas public relations. Bahkan John Vivian (2008, 344) memberikan perhatian khusus pada posisi media relations. Bahwa public relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional;

- Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orang- orang di luar perusahaan, konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang pemerintahan.
- Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan kelompok internal lainnya.
- Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan media massa.

Source :

Chatra, Emeraldy dan Nasrullah, Rulli, Public Relations Strategi Kehumasan dalam Menghadapi Krisis, Bandung: Maximalis, 2008

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003

Baran, Stanley J., Introduction to Mass Communication, Media Literacy and Culture, New York: McGraw-Hill, 2004

Iriantara, Yosal, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005

Lesly, Philip, Lesly’s Handbook of Public Relations and Communication, Chicago, Ill.: Probus Publishing Company, 1991

Vivian, John, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana, 2008
READMORE -

Kamis, 27 Oktober 2011

Senam 15 Jurus Olah Vocal

Bagi presenter/penyiar radio atau TV yang pernah mengikuti Diklat, latihan pernafasan dengan senam 15 jurus sudah pasti dikenal. Namun, bagi yang belum mengetahui tak ada salahnya untuk belajar disini. Simak senam 15 jurus berikut ini.


1. Lion Face
· melemaskan otot wajah
· muka diciutkan bersamaan dengan menguncupkan jari tangan;
· muka dilebarkan sambil menjulurkan lidah dengan jari dikembangkan
· hitungan 5 X

2. Mengurut Rahang
· melemaskan otot wajah
· jari mengurut pipi dari muka ke belakang
· di saat yang sama, rahang bawah digerakkan ke samping
· hitungan 10 X

3. Melipat Lidah ke Atas
· untuk melenturkan lidah
· lidah dilipat ke atassampai menyentuh langit2 mulut
· hitungan 5 X

4. Melipat Lidah ke Bawah
· untuk melenturkan lidah
· lidah dilipat ke bawah dan ujung lidah menekan barisan gigi bawah
· hitungan 5 X

5. Lidah Menyapu Bibir
· untuk melenturkan lidah
· lidah dijulurkan kemudian berputar menyapu bibir
· hitungan 10 X

6. Menggerakkan bibir/ motorboat
· melenturkan lidah sekaligus melatih pernapasan
· tarik napasdalam-dalam; bungkukkan badan sambil meneluarkan napas melalui bibir.
· Ketika udara keluar melalui bibir, buat bibir bergetar sehingga menimbulkan bunyi seperti motorboat
· Saat badan membungkuk biarkan tangan tergantung lemas, sambil menggoyang telapak tangan
· Hitungan 10 X
- Mengatupkan gigi
· Untuk melemaskan otot-otot rahang
· Gigi dikatupkan dengna kuat, sementara disaat yang sama kedua tangan juga mengepal dengan kuat, dan bibir dalam posisi terbuka
- Hitungan 10 X

7. Latihan leher
· Untuk melemaskan otot-otot rahang
· Gigi dikatupkan dengan kuat, sementara disaat yang sama kedua tangan juga mengepal dengan kuat, dan bibir dalam posisi terbuka

8. Pijat tenggorokan
· Untuk melenturkan tenggorokan dan pita suara
· Tarik nafas, keluarkan perlahan sambil mengucapkan bunyi ‘A’ sementara jari tangan memijat tenggorokan /leher bergerak ke atas dan ke bawah
· Hitungan 10X

9. Memutar bahu
· Memperkuat otot bahu sehingga dada menjadi bidang sekaligus membuat tahan duduk dalam waktu yang lama
· Putar sendi bahu ke belakang sementara tangan dalam posisi lurus. Perhatikan siku jangan menekuk
· Hitungan 10 X

10. Sayap malaikat/ angel wings
· Memperkuat otot bahu sekaligus melenturkannya agar bisa menimbulkan resonansi di punggung.
· Kedua tangan diluruskan ke depan dengan jari-jari terbuka. Kemudian lengan disorong ke depan bergantian kiri dan kanan. Pada waktu lengan disorong ke depan, jari-jari bergerak seperti dalam tarian kecak. Perhatikan : Pinggang dalam posisi tidak ikut bergerak.
· Hitungan 10 X

11. Ping pong
· Memperkuat otot bahu sekaligus melatih artikulasi dan anti ‘popping’.
· Gerakan sama dengan nomer 11, hanya saja posisi tangan dikepalkan seperti orang bertinju.
-Sementara gerakan menyorong lengan dihentak seperti petinju melakukan pukulan ‘jab’. Saat lengan disorong ke depan bergantian kiri dan kanan. Pada waktu lengan disorong bergantian, mulut membunyikan kata-kata ‘ping-pong’ bergantian. Gerakan, berakhir dengan menarik kedua lengan ke atas.
· Hitungan 10 X

12. Napas panjang
· Untuk memperkuat pernafasan.
· Dongakan kepala, tarik nafassedalam-dalamnya melalui hidung kemudian keluarkan udara dari mulut yang terbuka sepelan mungkin tanpa mengeluarkan hembusan angin. Apabila udara sudah mulai habis dan dada terasa sesak, bungkukkan badan dengan cepat untuk
· Hitungan 10 X

13. Menarik perut/ pif paf
· melenturkan otot perut sekaligus belajar mencuri napas
· tarik nafas sedalam-dalamnya, hingga perut menggembung, kemudain keluarkan dengan cepat melalui gerakan mengempiskan perut yang digerakkan dengan cepat.
· Hitungan 10X

14. Meraih bintang/ reaching the stars
· menguatkan otot punggung dan pinggang
· Bungkukkan badan dengan tangan tergantung. Kemudian gerakan tangan ke samping kiri atau kanan setinggi mungkin seakan-akan hendak meraih bintang. Jaga agar pinggang dan dada tetap lurus, dan bila tangan kanan meraih bintang maka kaki kiri akan menjinjit, begitu juga sebaliknya.
Materi ini sebenarnya sangat cock buat yang ingin jadi MC atau Presenter, tapi kalau melihat secara keseluruhan, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan latihan seni yang lain untuk mengatur pernafasan dengan menggunakan diafragma.
READMORE -

Tips Olah Cocal

image
Banyak kan diantara teman2 yang ingin belajar olah vocal ato kepingin bisa nyanyi..? Nah, disini saya ada sedikit tips yang saya dapet dari orang2 yang berpengalaman dibidang vocal.
untuk memulai latihan vokal yang baik itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan;
~*1. Relax. 
Seluruh badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai.
Misal:
ambil napas pelan-pelan, lalu hembuskan. Diulang terus dengan teratur.
Bisa juga pada saat menghembuskan badan kamu bungkukkan badan (kayak posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala nggak lihat ke depan, tapi ke bawah (bahkan agak ngeliat ke belakang lewat kolong kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan biar relax. (posisi kedua telapak kaki lurus ke depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya.
Lalu perlahan-lahan naik, angkat badan kamu, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi kamu akan ngerasa kalau tulang belakang kamu itu perlahan-lahan naik ke atas ngikutin badanmu yang ikut tegak. Selama proses itu kamu bernapas dengan teratur. (Kalau ada temanmu, dia bisa memijat punggung sembari badanmu naik menuju posisi tegak.
Itu sangat membantu proses relaksasi.
~ *2. Latih bagian rahang dengan huruf-huruf vokal dan konsonan. Ingat, rahang harus relaks.
A I U E O
latihan diafraghma:
huruf K-Ch-K-ch-sssst-th. dengan tempo cepat.
ho-ho-ho…ha-ha-ha
Lalu latihan wilayah nasal (hidung):
“nya-nya-nya” dengan benar-benar menekankan suara cempreng dari hidung.
Lalu latihan bibir
nyanyikan tangga nada dengan bibir terkatup jadi bunyinya bakal
“brrrrr-brrrr-brrr-brrr”
nyanyikan tangga nada, arpeggio, secara staccato (patah) maupun legato.
Latihan lidah
“La-la-la. ra ra ra, tatata.”
(biar ga bosen bisa sekalian latih semuanya pakai tangga nada, arpeggio.)
~ *3. Setelah sudah relaks, kamu baru boleh nyanyi. 
Ketika nyanyi, harus konsentrasi dengan target nada. Napas harus teratur dan kontrol power
READMORE -

Manajemen Konflik: Definisi dan Teori-teori Konflik

Definisi Manajemen Konflik
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.

Fisher dkk (2001:7) menggunakan istilah transformasi konflik secara lebih umum dalam menggambarkan situasi secara keseluruhan.
  • Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang keras.
  • Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk mengakhiri perilaku kekerasan melalui persetujuan damai.
  • Pengelolaan Konflik, bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat.
  • Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan.

  • Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif.
Tahapan-tahapan diatas merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan dalam mengelola konflik. Sehingga masing-masing tahap akan melibatkan tahap sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik.
Sementara Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. Minnery (1980:220) juga berpendapat bahwa proses manajemen konflik perencanaan kota merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya bahwa pendekatan model manajemen konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang representatif dan ideal. Sama halnya dengan proses manajemen konflik yang telah dijelaskan diatas, bahwa manajemen konflik perencanaan kota meliputi beberapa langkah yaitu: penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan), klarifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengelola konflik. Keseluruhan proses tersebut berlangsung dalam konteks perencanaan kota dan melibatkan perencana sebagai aktor yang mengelola konflik baik sebagai partisipan atau pihak ketiga.
Teori-teori Konflik
Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik adalah:
a. Teori hubungan masyarakat
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
Sasaran: meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya.
b. Teori kebutuhan manusia
Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.
Sasaran: mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu.
c. Teori negosiasi prinsip
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
Sasaran: membantu pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak.
d. Teori identitas
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.
Sasaran: melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik, sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut dan membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka.
e. Teori kesalahpahaman antarbudaya
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.
Sasaran: menambah pengetahuan kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya.
f. Teori transformasi konflik
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
Sasaran: mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi, pengakuan. Sumber : http://jepits.wordpress.com/2007/12/19/manajemen-konflik-definisi-dan-teori-teori-konflik/
READMORE -

Integrasi Sosial

Pengertian integrasi sosial : proses menyatunya berbagai unsur dalam masyarakat.
Yang dimaksud dengan unsur adalah kelompok-kelompokdalam masyarakat, seperti suku bangsa, umat beragama, dan lain-lain.

Bentuk-bentuk integrasi sosial :

a. Aspek fisik : adanya keluarga, lembaga masyarakat, dan negara.

Penjelasan :
*Adanya keluarga-keluarga dalam  masyarakat menunjukkan bahwa individu-individu yang berlainan jenis kelamin dan mungkin berlainan suku bangsa telah bersatudalam ikatan perkawinan.
*Adanya negara menunjukkan bahwa berbagai kelompok dalam masyarakat pada suatu wilayah tertentu telah bersatumembentuk suatu wadah bersama, yaitu negara.

b. Aspek psikis : adanya kesadaran diri untuk menyatu dengan yang lainnya.

c. Aspek hubungan sosial : adanya kerja sama antara yang satu dengan yang lainnya.

d. Aspek proses : adanya usaha untuk mengurangi perbedan.

Syarat berhasilnya integrasi sosial menurut Meyer Nimkoff dan William F. Ogburn :
a. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
b. Tercapainya konsensus (kesepakatan) mengenai nilai-nilai dan norma sosial.
c. Norma-norma berlaku cukup lama dan konsisten.

Fase-fase integrasi :

a. akomodasi : penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau konflik.

b. kerjasama

c. koordinasi : mengatur kegiatan agar tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur.

d. asimilasi : pembauran nilai dan sikap warga masyarakat yang tergolong sebagai satu bangsa

Faktor pendorong integrasi sosial :
a. Faktor internal :
- kesadaran diri sebagai makhluk sosial
- tuntutan kebutuhan
- jiwa dan semangat gotong royong

b. Faktor eksternal :
- tuntutan perkembangan zaman
- persamaan kebudayaan
- terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
- persaman visi, misi, dan tujuan
- sikap toleransi
- adanya kosensus nilai
- adanya tantangan dari luar

Secara sosiologis, keberhasilan pemerintah menangani berbagai pergolakan di daerah yang akan memisahkan diri dari NKRI berdampak positif untuk memperkuat : integrasi nasional.
(UN 2010)

Referensi :
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta : Ganeca Exact.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring.
READMORE -

KERANGKA TEORI TALCOTT PARSONS UNTUK MEMAHAMI INTEGRASI SOSIAL

I. Latar Belakang
Pada Tahun 1971 di Lhok Seumawe, Aceh, mulai di rintis pembangunan proyek gas alam cair (LNG), didahului dengan kegiatan pembebasan tanah-tanah milik penduduk. Kegiatan pembebasan tanah berlangsung hingga tahun 1975 yang diwarnai adanya ketegangan-ketegangan. Ketegangan itu misalnya, dalam bentuk penduduk tidak bersedia menyerahkan tanah miliknya walaupun telah disediakan uang pengganti kerugian, karena beranggapan bahwa tanah pusaka peninggalan orang tua tidak boleh dijual atau diserahkan kepada orang lain.
Pengukuran tanah berikut pembayarannya berlangsung selama tahun 1974, dan tahun 1975 telah dimulai pembangunan komplek perumahan, sampai akhirnya pada tahun 1977 telah siap untuk ditempati. Komplek perumahan tersebut dibuat sedemikian rupa, sehingga membuat kesan terjadinya isolasi yang kian memperlebar jarak sosial. Hingga terjadi ketegangan yang kedua, dalam wujud terjadinya perbedaan yang mencolok antara pola kehidupan kedua kelompok masyarakat tersebut, terutama dalam status sosial ekonominya.
Melalui makalah ini, saya berusaha memahami peristiwa kesenjangan sosial dan ekonomi antara penduduk sekitar pabrik dengan karyawan pabrik yang bertempat tinggal disekitar pabrik, yang terjadi saat dibangunnya proyek raksasa gas alam cair pertama di awal masa orde baru, yaitu PT. Arun, Lhok Seumawe, Aceh.
Peristiwa ini saya anggap menarik oleh karena terjadi di saat-saat awal rezim orde baru mulai menancapkan kuku-kuku kekuasaannya diseluruh bumi pertiwi, dan menariknya lagi bahwa peristiwa ini terjadi di Aceh, suatu daerah yang begitu rentan untuk bergolak hingga pada titik tertentu pemerintah dianggap telah melalaikan kewajibannya atas Aceh, mereka menuntut kemerdekaan. Boleh dikatakan disini bahwa peristiwa ini adalah babak pertama dari salah urusnya pemerintah dalam melakukan pembinaan terhadap pemerintah-pemerintah daerah, sehingga boleh dikatakan bahwa pembangunan pabrik gas arun merupakan test case bagi rezim orde baru dalam rangkaian melakukan perkeliruan-perkeliruan ditempat dan pada saat lain.
II. Pokok Permasalahan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka akan dipergunakan kerangka Talcott Parsons untuk memahami integrasi sosial di antara masyarakat desa sekitar pabrik LNG dengan karyawan PT. Arun, penggunaan hubungan sistem-sistem level, kejelasan hubungan antara energy dan informational system dalam AGIL dan pada akhirnya akan terjawab pertanyaan adakah sistem sosial yang berlaku umum di Indonesia?

III. Teori Talcott Parsons

Empat persyaratan fungsional fundamantal yang digambarkan dalam skema AGIL menurut Parson merupakan kerangka untuk menganalisis gerakan-gerakan tahap (phase movements)yang dapat diramalkan. Keempat persyararatan ini berlaku untuk setiap sistem tindakan apa saja.
Urutannya dimulai dengan munculnya suatu tipe ketegangan, yang merupakan kondisi ketidaksesuaian antara keadaan suatu sistem sekarang ini dan suatu keadaan yang diinginkan. Ketegangan ini merangsang penyesuaian (adaptation) dari suatu tujuan tertentu(goal maintenance) serta menggiatkan semangat dorong yang diarahkan kepada pencapaian tujuan itu. Pencapaian tujuan itu memberikan kepuasan yang dengan demikian mengatasi ketegangan atau menguranginya.
Tetapi, sebelum suatu tujuan dapat tercapai, maka harus ada suatu tahap penyesuaianterhadap keadaan genting dari situasi dimana tenaga harus dikerahkan dan alat yang perlu untuk mencapai tujuan itu harus disiapkan. Selama tahap ini, pemuasan harus ditunda.
Dalam kasus suatu sistem sosial harus paling kurang ada suatu tingkat solidaritas minimal diantara para anggota sehingga sistem itu dapat bergerak sebagai satu satuan menuju tercapainya tujuan itu.
Jadi tahap pencapaian tujuan secara khas diikuti oleh suatu tekanan pada integrasi(integration) dimana solidaritas keseluruhan diperkuat, terlepas dari usaha apa saja untuk tercapainya tugas instrumental.
Akhirnya, tahap ini akan diikuti oleh tahap mempertahankan pola tanpa interaksi atau bersifat laten (laten pattern maintenance).
Sistem sosial sebagai suatu keseluruhan juga terlibat dalam saling tukar dengan lingkungannya. Lingkungan sistem sosial itu terdiri dari lingkungan fisik, sistem kepribadian, sistem budaya dan organisme perilaku.
Sistem tindakan ini dilihat sebagai berada dalam suatu hubungan hirarki dan bersifat tumpang tindih. Sistem budaya merupakan orientasi nilai dasar dan pola normatif yang dilembagakan dalam sistem sosial dan diinternalisasikan dalam struktur kepribadian para anggotanya. Norma diwujudkan melalui peran-peran tertentu dalam sistem sosial yang juga disatukan dalam struktur kepribadian anggota sistem tersebut. Organisasi perilaku merupakan energi dasar yang dinyatakan dalam pelaksanaan peran dalam sistem sosial.
Parsons melihat hubungan antara pelbagai sistem tindakan ini berdasarkan kontrol sibernatik(cybernetic control) yang didasarkan pada arus informasi dari sistem budaya ke sistem sosial, ke sistem kepribadian dan ke organisasi perilaku.
Energi yang muncul dalam arus tindakan adalah dari arah yang sebaliknya, yang bermula dari organisme perilaku.
Hubungan antara sistem-sistem tindakan umumnya dan persyaratan-persyaratan fungsional adalah sebagai berikut :
Sistem Tindakan
Persyaratan Fungsional
Sistem budaya
Sistem sosial
Sistem kepribadian
Organisme perilaku
Pemeliharaan pola-pola yang laten
Integrasi
Pencapaian tujuan
Adaptasi
Pemeliharan pola-pola yang laten (laten pattern maintenance) dihubungkan dengan sistem budaya, karena fungsi ini menekankan nilai dan norma budaya yang dilembagakan dalam sistem sosial.
Masalah integrasi berhubungan dengan interelasi antara pelbagai satuan dalam sistem sosial.
Pencapaian tujuan dihubungkan dengan sistem kepribadian dalam arti bahwa tujuan sistem-sistem sosial mencerminkan titik temu dari tujuan-tujuan individu dan memberikan mereka arah sesuai dengan orientasi nilai bersama. Hubungan antara pencapaian tujuan dengan sistem kepribadian ini mencerminkan perspektif Parsons bahwa tindakan selalu diarahkan pada tujuannya.
Kemudian, sifat dari masalah penyesuaian ditentukan sebagian besar oleh sifat-sifat biologis individu sebagai organisme yang berperilaku dengan persyaratan biologis dasar tertentu yang harus dipenuhi oleh mereka agar tetap hidup.
IV. Analisis Masalah
Parsons dan teman-temannya pada tahun 1950-an secara bertahap menyusun strategi untuk analisis fungsional hubungan duaan, kelompok kecil, keluarga, organisasi kompleks dan juga masyarakat keseluruhan.
Penyempurnaan yang dihasilkan sebagian dari kerjasama Parsons dengan Robert F. Bales.
Dari hasil analisis proses-proses kelompok kecil diketahui bahwa kelompok yang diamatinya tersebut selalu melewati serangkaian tahap yang dapat diramalkan.
Masing-masing tipe tindakan dilihat ada hubungannya dengan masalah-masalah tertentu yang dihadapi kelompok pada waktu itu : masalah orientasi, evaluasi, pengawasan, keputusan, peredaan ketegangan dan integrasi.
Pelbagai tahap yang dilalui kelompok-kelompok itu selama suatu pertemuan nampaknya menghasilkan semacam keseimbangan begitu kelompok itu secara berturut-turut membahas setiap masalah yang dihadapi itu. Jadi, misalnya, pada permulaan suatu pertemuan para anggota perlu mengembangkan suatu orientasi bersama terhadap satu sama lain.
Didalam negara yang masyarakatnya bercorak plural society, seperti Indonesia, pengetahuan tentang interaksi sosial yang terjadi antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya sangatlah penting. Dengan mengetahui dan memahami perihal kondisi yang dapat menimbulkan serta mempengaruhi bentuk interaksi sosial tertentu, maka pengetahuan tersebut dapat disumbangkan bagi usaha pembinaan bangsa dan masyarakat[1].
Menurut Young, interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa itu tak ada kehidupan sosial[2] .
Dalam kedudukannya sebagai mahluk sosial, manusia cenderung untuk selalu berhubungan dengan lingkungannya. Terjadinya interaksi sosial selalu didahului oleh suatu kontrak sosial dan komunikasi[3]
Pada tahun 1973. Di Lhok Seumawe, Aceh Utara, mulai dibangun proyek pencairan gas alam LNG (Liquid Natural Gas), yang dimulai dioperasikan pada tahun 1978 oleh PT. Arun LNG & Co.
Sebagai bagian dari proyek ini, dibangun pula sebuah komplek perumahan karyawan di atas tanah kurang lebih seluas 400 Ha, dalam kondisi yang kontras dengan lingkungan masyarakat sekitarnya dengan struktur dan kebudayaannya yang masih relatif sederhana. Komplek perumahan ini berbentuk kampus (housing colony). Mereka yang tinggal di komplek perumahan tersebut, berasal dari berbagai golongan agama, suku bangsa dan daerah dengan tingkat pengetahuan dan kehidupan yang relatif lebih maju, dibandingkan dengan penduduk setempat.
Beberapa penelitian yang telah pernah dilakukan berkesimpulan bahwa kehidupan dan sistem budaya orang desa disekitar komplek perumahan tersebut tidak sejalan dengan kondisi kehidupan baru dari pendatang, mereka terpaksa harus menyesuaikan diri dengan situasi baru terutama dalam hal lapangan pekerjaan, karena untuk meneruskan pekerjaan lama (bertani, tambak ikan atau nelayan), dirasakan sudah tidak memungkinkan lagi[4]
Perumahan yang berbentuk colony, selain membuat kesan adanya isolasi, juga menyebabkan terjadinya jarak sosial. Jadi jelasnya, terdapat perbedaan yang mencolok antara pola kehidupan kedua kelompok masyarakat tersebut, terutama dalam status sosial ekonominya. Dalam hubungan dengan perbedaan tersebut, timbul pertanyaan apakah ada, dalam bentuk apa dan faktor apa saja yang mempengaruhi interaksi sosial antara penduduk komplek perumahan PT. Arun dan penduduk asli di desa sekitarnya.
Pembahasan makalah ini dibatasi dalam mempelajari bentuk interaksi sosial yang terjalin antara masyarakat komplek perumahan karyawan PT. Arun dan penduduk asli di desa sekitarnya, serta faktor yang mempengaruhinya.
Interaksi sosial dalam artian umum dimaksudkan sebagai hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar perorangan, antar kelompok, dan antara perorangan dengan kelompok manusia[5].
Salemba, 29 Maret 1999
[1]Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, CV. Rajawali, Jakarta, 1982, hal. 54
[2] Ibid, hal. 54
[3] Susanto, Astrid S., Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bina Cipta, Bandung, 1979
[4] Paulus Tanglindintin, Perubahan Sosial Akibat Proyek Pembangunan (Kasus Studi Lhok Seumawe), PLPIIS, Aceh, 1975
[5] Soerjono Soekanto, Op.cit, hal. 55
READMORE -