Rabu, 06 April 2011

Contoh Analisis Framing William A. Gamson


Media yang menjadi Obyek Penelitian adalah http://www.detiknews.com/ dan http://www.kompas.com/ pada tanggal 03 April 2011

Media pertama dari http://www.kompas.com/, berita pertama berjudul “Melinda Mungkin Bisa Beli Ferrari Lagi”, berita keduanya “Linda Gumelar Merasa Terpukul”, dan berita ketiganya “Yang Rugi Bukan Bank, Tapi Nasabah!”
Analisis Framing menurut William A.Gamson.
Framenya adalah Bobolnya CitiBank Oleh Melinda Dee (MD)
Methaporsnya adalah Polisi sudah menyita beberapa asset kekayaan MD
Catchphrasesnya adalah Indra Sahnun Lubis kuasa hukum MD membeberkan pembicaraannya dengan MD di depan ruang tahanannya. "Kami ingin tahu masukan-masukan dari dia (Melinda), apakah ada hasil audit di bank, apakah ada kerugian di bank. Kalau menurut dia, belum ada hasil audit yang mengatakan dia menggelapkan uang bank," kata Indra di Bareskrim Polri. Menurut Indra, selama pertemuannya dengan Melinda belum dibicarakan mengenai modus operandi yang dilakukan kliennya itu. Melinda juga menyatakan, bank tidak dirugikan atas kasus tersebut."Kalau menurut dia, tidak ada itu bank dirugikan. Makanya, kami lihat dari laporan polisi dulu. Karena yang dirugikan bukan bank, tetapi nasabah," ujarnya.
Exemplarnya adalah Seperti diberitakan sebelumnya, Melinda diduga melakukan tindak pidana pencucian uang dan kejahatan perbankan akibat memindahkan rekening nasabah Citibank ke dalam delapan rekening lain. Dari delapan rekening itu, dua di antaranya atas nama pribadinya.
Depictionnya adalah Pembobol, audit, modus, operandi, pencucian, relationship manager, penggelapan,nasabah, asset, sitaan, terpukul, dikotomi, watak, memojokkan, slip transfer, rekening.
Visual Imagesnya adalah Melinda Dee dan Mobil-mobilnya.
Rootsnya adalah kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Linda Amalia Sari Gumelar Ini adalah sebuah kasus, dan dalam kasus ini jangan ada dikotomi antara perempuan dengan laki-laki.
Roots yang kedua adalah Modus operandi yang dilakukan pelaku sebagai karyawan bank adalah dengan sengaja telah melakukan pengaburan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa slip transfer.
Consequencesnya adalah tiga mobil mewah sitaan itu masih terparkir sejajar di depan kantor Bareskrim Mabes Polri.
Consequences yang kedua adalah kasus ini tidak bisa menjadi acuan untuk menilai perempuan Indonesia secara keseluruhan. Sekali lagi kasus ini terkait dengan watak seseorang, yakni watak si pelaku jika memang terbukti dia bersalah, kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Gumelar.

Media Kedua dari http://detiknews.com/ berita pertama berjudul “Kematian Sekjen PPB, Leader Collection CitiBank Jadi Tersangka”, judul kedua “Kasus Melinda, Perpaduan Bobroknya Mentalitas dan Lemahnya Pengawasan”, judul yang ketiga “Berkerudung Hitam dan Tersenyum, Melinda di Bawa Ke CitiBank”.
Analisis Framing William A. Gamson
Framenya adalah Bobolnya CitiBank oleh Melinda Dee (MD)
Catchphrasesnya yang pertama adalah Polres Jakarta Selatam meningkatkan status tersangka terhadap Leader Citibank berinisial DT terkait tewasnya Sekretaris Jenderal Partai Pemersatu Bangsa (PPB)
Catchphrases yang kedua adalah Meski telah bergaji Rp 70 juta perbulan, senior relationship manager Citibank Malinda Dee tetap saja melakukan penggelapan dana nasabah.
Exemplarnya adalah Malinda tampak santai. Dia juga melempar senyum ke puluhan wartawan yang menunggunya. Kilatan lampu kamera berebutan menerpa wajahnya. Malinda berdandan cantik seperti di foto-fotonya yang beredar selama ini. Dia mengenakan kerudung hitam, dengan rambut poni dibiarkan tergerai. Bagian bawah kerudungnya menutupi dadanya. Dia sempat melempar salam kepada wartawan dengan mengatupan kedua tangannya (menjura).
Exemplar yang kedua adalah dalam kasus kejahatan kerah putih semacam ini, penyebabnya bukan pada faktor ekonomi, tapi lebih ke faktor mentalitas. Faktor lain yang berperan dalam terjadinya penggelapan tersebut adalah pengawasan di Citibank yang teramat lemah. Hal tersebut membuat Malinda dengan leluasa untuk menyalurkan niatannya untuk menggelapkan uang dari nasabah.
Depictionnya adalah menggertak, dept collector, kerah putih, mentalitas, melempar senyum, blangko kosong.
Visual Images adalah MD memakai kerudung hitam dan didampingi oleh kuasa hukumnya, Pose Melinda Dee memakai baju merah.
Roots pertama adalah Malinda dengan bermodal blangko kosong, 'mengakali' nasabah dan memindahkan uang mereka ke rekening miliknya. Tercatat ada 8 rekening yang dia alirkan dana dari para nasabah tersebut.
Roots yang kedua adalah Meski telah bergaji Rp 70 juta perbulan, senior relationship manager Citibank Malinda Dee tetap saja melakukan penggelapan dana nasabah. Hal ini disebabkan karena mentalitas Malinda yang dipadu dengan lemahnya pengawasan di Citibank.
Consequences adalah Malinda sendiri dijerat pasal 49 ayat 1 dan 2 UU No 7 tahun 1992 sebagaimana diubah dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan dan atau pasal 6 UU No 15 tahun 2002 sebagaimana diubah dengan UU No 25 tahun 2003 sebagaimana diubah dengan UU No 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang.

Heru Cahyono, Mahasiswa Fakultas Dakwah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN SUKA Yogyakarta 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar