Sabtu, 02 April 2011

Memotret Seperti Profesional



Saat ini memotret bukanlah sesuatu yang mewah lagi. Hampir semua orang sudah mengantongi atau membawa kameranya masing-masing walaupun sebatas kamera handphone. Apalagi resolusi kameranya sudah memungkinkan untuk dicetak ukuran postcard dengan hasil yang lumayan. Tidak seperti jaman saya dulu yang harus pontang-panting cari pinjaman kamera kalau akan ada acara seperti ulang tahun, karya wisata, hajatan di rumah atau sekedar acara 17-an tingkat RT.

Dengan kemudahan teknologi seperti ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk bisa menghasilkan foto-foto yang layak untuk dilihat dan bisa membuat kita tersenyum sambil mengenang.


Berikut tips yang biasa jadi panduan fotografer profesional ketika sedang bekerja yang bisa diterapkan oleh siapa saja, baik itu pengguna kamera DSLR, kamera saku, maupun kamera handphone. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1 . Cahaya.
Perhatikan arah datangnya cahaya terhadap obyek foto kita. Usahakan agar obyek menerima cahaya yang cukup untuk dipotret. Gunakan lampu kilat jika kita memotret di bawah keteduhan atau ada bayangan yang jatuh tepat di obyek foto kita.

2 . Komposisi.
Bagaimana cara kita menempatkan obyek foto terhadap lingkungannya dalam satu bingkai foto sehingga enak dipandang. Sebenarnya tidak ada patokan yang baku di dalam definisi komposisi. Tiap orang mempunyai taste atau selera yang berbeda-beda ketika menempatkan obyeknya dalam viewfinder. Ketika berbicara soal rasa, kita berbicara mengenai subyek yang sulit diperdebatkan.

3. Sudut pandang.
Usahakan tidak memotret sebuah obyek dengan sudut pandang 'biasa'. Anda bisa memotret dengan angle dari atas atau vertikal, agak dari bawah, dari sudut kiri atau agak ke kanan. Setiap sudut pandang atau angle kamera dapat menghasilkan 'rasa' yang berbeda-beda terhadap sebuah obyek. Kreatiflah!

4 . Latar belakang.
Pilihlah latar belakang yang tidak lebih menarik perhatian ketimbang obyek utamanya. Pilih juga latar belakang yang tidak mengganggu komposisi keseluruhan dari sebuah foto. Atau sekalian saja latar belakangnya dibuat kabur atau buram dengan pemilihan ruang tajam.

5 . Mengarahkan.
Apabila anda merasa sang obyek tidak berada atau berpose seperti apa yang ada dibenak anda, arahkanlah sesuai keinginan, baik itu untuk obyek benda mati atau model manusia. Anda berhak untuk mengarahkan agar hasil akhirnya bisa sebagus yang diharapkan, lagipula anda adalah sutradara didalam sesi pemotretan.

Sedikit kesabaran dan keinginan untuk belajar dapat membuat anda bisa menghasilkan foto-foto yang lebih layak dilihat tapi tidak harus membuat kita menjadi seorang fotografer profesional terlebih dahulu.

Sebab sejatinya memotret itu adalah,

"Belajar mengasah kepekaan rasa terhadap keindahan di sekeliling kita lalu membingkai keindahan tersebut lewat jepretan kamera.

Heru Cahyono, Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN SUKA Yogyakarta"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar