Menurut Daan B. Curtis & Co. dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional menyatakan bahwa prinsip-prinsip komunikasi meliputi :
Komunikasi tidak mungkin dihindari. Menurut De Vito bahwa komunikasi tidak dapat dielakkan sehingga kita tidak dapat tidak berkomunikasi dan tidak dapat tidak memberikan tanggapan. Misalnya dalam suatu kelas atau suatu rapat ada suatu intruksi untuk “tidak menunjukkan reaksi” tapi itu merupakan suatu intruksi yang mustahil untuk dilakukan. Dalam hal ini mungkin ada orang yang menganggukkan kepala atau tetap diam tetapi orang lain mungkin mengartikan lain terhadap perilaku tersebut.
Prinsip sebagian besar komunikasi adalah non-verbal. Walau dalam komunikasi verbal tetapi komunikan menanggapi pesan itu selain pesan yang diucapkan tetapi juga menangkap sebagian besar dari penekanan dan pembawan pesan tersebut oleh komunikan. Sebagian besar kesan dibuat untuk menanggapi isyarat non-verbal. Komunikasi non-verbal (nirlisan) adalah komunikasi yang tidak disampaikan melalui kata-kata, berisi penekanan, pelengkap, bantahan, keteraturan, pengulangan, atau pengganti pesan verbal.
Penekanan adalah penyorotan tajam atau penekanan beberapa bagian pesan verbal
Pelengkap adalah penguat sikap atau sifat pesan verbal
Bantahan adalah menunjukkan perilaku yang tidak mempercayai pesan verbal
Keteraturan adalah keterkendalian arah pesan verbal
Pengulangan adalah mengulangi pernyataan pesan verbal dengan perilaku non-verbal
Pengganti adalah penggantian pesan verbal dengan non-verbal yang memiliki arti serupa.
Prinsip konteks (lingkungan) yang mempengaruhi komunikasi. Prinsip ini berkaitan dengan ekologi dalam komunikasi. Komunikator harus dapat mengendalikan konteks (sekurang-kurangnya aspek yang paling negatif) jangan konteks (lingkungan) yang mengendalikan keberhasilan komunikator. Cara yang ditempuh adalah mempertimbangkan norma, waktu, kondisi fisik (warna, keleluasaan, temperatur, bunyi, cahaya, dan lain-lain) juga kondisi psikologis (suasana hati, peran, permainan, keramahtamahan, formalitas, dan lain-lain).
Arti pesan terdapat pada orang-orang bukan dalam kata-kata. Arti pesan terdapat pada persepsi, pada pengurai sandi (decoding), sehingga dalam komunikasi ada istilah; Words don’t mean ; people mean (kata-kata tidak mengandung makna namun oranglah yang memberikan makna pada kata-kata tersebut). Dalam hal ini orang-orang “memberi arti” tapi kata-kata tidak. Pesan yang diingat oleh orang-orang seringkali bukan pesan yang dimaksud si komunikator tetapi apa pun yang diinterpretasikan oleh pendengar (komunikan). Komunikan mungkin memproses informasi tersebut dengan cara yang tidak dapat diperkirakan komunikator.
Komunikasi tidak dapat diubah. Dalam hal ini apabila komunikator telah mengirimkan pesan yang salah maka tidak dapat diubah. Upaya yang dilakukan hanya dapat memberikan informasi tambahan atau rasionalisasi terhadap tindakan komunikator terdahulu tetapi hanya memodifikasi kesan yang telah dibuat. Walau andaikan pesan itu direkam video, komunikan tidak selalu memantau kesan pertama.
Gangguan mempengaruhi komunikasi (noise). Setiap proses komunikasi pasti ada faktor noise yaitu faktor yang mempengaruhi pengiriman pesan yang jelas dan akurat atau disini juga gangguan dalam saluran komunikasi. Komunikator harus menyadari bahwa setiap orang yang berupaya mendengarnya memiliki gangguan bersaing (dapat karena rasa lapar, kelelahan, dan sebagainya). Ia harus memperkecil gangguan di dalam dirinya dan bersaing secara efektif dengan gangguan yang tidak dapat dikendalikannya yang terdapat dalam diri pendengarnya. Atau juga gangguan semantik pada komunikasi verbal.
Komunikasi itu sirkuler bukan linier. Dalam proses komunikasi orang-orang mengirim dan menerima komunikasi secara serempak. Proses komunikasi pada saat pengirim menyandikan pesan (encoding) akan dikirim melalui saluran kepada penerima, bahkan sebelum distimulasikan untuk menyandikan pesan. Belum lagi bagi penerima pesan selain mendengarkan pesan ia juga memperhatikan tekanan pesannya, memperhatikan gerak-gerik si pembawa pesan, dan dalam benaknya juga timbul memaknakan pesan tadi (decoding). Karena aspek-aspeknya serempak tadi maka pesan komunikasi oleh Frank E.X. Dance dapat dianggap sebagai sebuah lingkaran (spiral helical).
Pentingnya menciptakan dasar pemufakatan. Komunikasi merupakan hal yang paling efisien pada saat partisipan membagi sejumlah pengalaman umum (field of reference). Pengalaman umum dicapai melalui penggunaan simbol dan pembicaraan pengalaman (sejarah) yang dibagi. Pada hal ini kesalahpahaman mungkin sedikit terjadi.
Komunikasi mempunyai efek. Komunikasi selalu menimbulkan beberapa jenis efek. Seperti orang berteriak dapat mempengaruhi pada orang berteriak itu sendiri. Oleh karena itu komunikasi melahirkan konsekuensi.
Etika komunikasi. Etika adalah pedoman tingkah laku dan penilaian moral. Etika komunikasi merupakan pertimbangan kebenaran atau kesalahan tindakan komunikasi tertentu. Pada komunikasi etis harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :
apakah informasi merupakan manfaat jangka panjang ?
apakah permintan informasi merupakan minat pihak-pihak yang telibat komunikas ?.
Semua pihak memiliki informasi dan pemahaman yang diperlukan untuk membuat pilihan yang diinformasikan ?
Apakah informasi itu benar atau berdasarkan kenyataan ?
Kualitas lebih penting dari kuantitas. Komunikasi yang efektif adalah yang berkualitas dari pada pesan-pesan yang lebih banyak (kuantitas). Pemahaman tentang hubungan yang erat antara etika dan komunikasi serta sadar bahwa peningkatan kualitas komunikasi walau tidak dapat menyelesaikan seluruh masalah komunikasi tetapi dapat menyelidiki struktur komunikasi.
Jaringan komunikasi (network communication). Jaringan kerja formal adalah sah (legal dalam suatu institusi) merupakan saluran tempat pesan berlaku dari suatu pihak kepada pihak lainnya. Jaringan kerja informal adalah saluran tidak resmi tempat berlakunya informasi dalam suatu instansi. Jaringan kerja informal berupa selentingan-selentingan (grapevenis) berupa kabar burung atau suatu informasi yang secara resmi belum diumumkan tetapi telah dibocorkan. Jaringan kerja informal ini lebih cepat, lebih kaya, seringkali lebih akurat dan komunikasi dilakukan secara langsung (Komunikasi Interpersonal ). (1992 : 23).
Sedangkan menurut Watzlawick yang dikutip oleh Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy Dalam buku “Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan” menyatakan bahwa prinsip-prinsip dasar komunikasi ada empat, yaitu :
1. Seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi
2. Setiap komunikasi mempunyai sebuah isi dan aspek hubungan dimana yang berikutnya mengklasifikasi yang sebelumnya dan karenanya adalah sebuah meta-komunikasi.
3. Sebuah seri komunikasi dapat dilihat sebagai sebuah seri pembicaraan yang tidak terputus.
4. Semua hubungan komunikasi adalah simetris atau komplementer tergantung pada apakah mereka didasarkan pada kesetaraan atau ketidaksetaraan. Komunikasi antara dua sahabat baik bersifat simetris. Komunikasi antara perawat dengan pasiennya, antara pimpinan dengan bawahan bersifat komplementer. (1999 : 27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar