Kekecewaan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama enam tahun pemerintahannya sudah makin memuncak, khususnya di kalangan aktivis dan kembaga swadaya masyarakat (LSM).
Di mata aktivis, pemerintahan SBY tidak membawa perubahan dan perbaikan berarti di segala segi kehidupan. Baik perekonomian, khususnya kehidupan rakyat banyak yang semakin susah. Untuk mengingatkan itu, para kalangan LSM dan aktivis merencanakan gerakan berupa aksi besar-besaran Oktober mendatang.
Dari data yang saya ambil dari kapanlagi.com bahwa Sebanyak 30 kampus di Jakarta dan sekitarnya dengan kekuatan massa 10 ribu orang, akan menggelar road show untuk menjatuhkan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. Para mahasiswa ini juga akan menduduki istana, tepat pada 100 hari SBY-Boediono, 28 Januari mendatang.
Masyarakat sudah mulai sadar bahwa pemerintahan SBY tidak lagi membawa perubahan dan perbaikan. “Karena semua sektor kehidupan tidak menuju perbaikan misalnya, kemiskinan, perekonomian tak jelas, kualitas kehidupan yang menurun yang membuat rakyat kecewa. Dengan demikian, pemerintahan SBU (SBY-Boediono) harus diingatkan dengan melakukan aksi besar-besaran.
Jika pemerintah SBY tidak mau mengundurkan diri secara hormat, maka terpaksa akan dilengserkan secara paksa oleh organisasi Mahasiswa Se-Indonesia. Aktivis dan LSM telah membuat rencana yang matang untuk beraksi bersama secara besar-besaran yang hingga pada puncaknya SBY lengser. Gerakan ini tereskalasi yang akan diawali pada 10 Oktober mendatang dan akan berlangsung secara terus menerus hingga ada perubahan.Dalam Aksi itu akan di awali 10-10-10 dan akan dilakukan secara terus menerus hingga ada perubahan, dalam aksi ini, nantinya massa akan mendatangi DPR, MPR, dan Istana.
Selain itu, 1 juta massa diharapkan turun ke jalanan memperingati enam tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono sekaligus mendesak SBY segera mundur dari jabatannya.Tuntutan utama para aktivis mahasiswa adalah turunkan SBY, turunkan harga, usir penjajah-penjajah asing (perusahaan-perusahan neolib), dan usut tuntas skandal Century.
Heru Cahyono, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dam Penyiaran Islam.